Foto : theaviationgeekclub.com
Teknologi.id – Pesawat tempur
merupakan pesawat militer yang dirancang terutama untuk pertempuran udara.
Dalam konflik militer, peran pesawat tempur untuk membangun superioritas udara
dalam ruang pertempuran. Kinerja utama pesawat tempur tidak hanya mencakup daya
tembaknya tetapi juga kecepatan tinggi, dan kemampuan manuvernya relatif
terhadap pesawat target.
Mengutip dari BBC, CNN, dan
juga Kementrian Pertahanan dari sisi persenjataan Angkatan Udara Korsel
memiliki 1.595 unit pesawat, 289 unit pesawat latih, 112 unit helikopter
penyerang, dan 402 unit pesawat tempur, sedangkan Indonesia jika dibandingkan
dengan anggaran pertahanan di kawasan ASEAN, Indonesia memiliki 466 pesawat, di
mana dari jumlah tersebut terdapat 48 unit pesawat tempur.
Foto : turdef.com
Indonesia dicurigai telah curi teknologi pesawat tempur KF 21
Sejumlah insinyur asal
Indonesia kini tengah diselidiki di Korea Selatan (Korsel). Ini terkait dugaan
pencurian teknologi pesawat tempur KF-21 yang sedang dikembangkan di negara itu.
Sebanyak dua teknisi
yang dikirim dari Indonesia itu sedang dalam penyelidikan usai diduga berusaha
mencuri informasi teknologi terkait proyek pesawat tempur bersama RI-Korsel tersebut
Kabar ini disampaikan badan pengadaan milik negara Jumat (2/2/2024). Menurut Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), para insinyur yang dikirim ke Korea Aerospace Industries (KAI) kemungkinan menyimpan data pengembangan KF-21 di USB.
Baca Juga : Wow! Indonesia Jadi Negara Pemilik Satelit Terbanyak se-Asia Tenggara
Foto : theaviationgeekclub.com
Hasil
Penyidikan
Laporan menunjukkan
keterlibatan dua insinyur dalam dugaan aktivitas tersebut. Para pakar ini
bekerja untuk proyek tersebut di Korea Aerospace Industries (KAI). DAPA
menyatakan pihak berwenang menangkap mereka pada Januari 2024. Namun, belum ada
kejelasan mengenai teknologi pasti yang telah dicuri.
Mereka kedapatan
berusaha mengambil file terkait proyek yang disimpan di drive USB, demikian
dikutip dari KSB World, Jumat (2/2).
Berdasarkan penyelidikan bersama para pakar itu
dilarang meninggalkan Korsel. Investigasi ini melibatkan Badan Intelijen
Nasional (NIS), badan pengadaan pertahanan, dan Komando Kontra Intelijen
Pertahanan.
Salah satu pejabat DAPA mengatakan penyelidikan
fokus terhadap identifikasi dokumen spesifik yang coba dicuri para pakar
tersebut.
Dia juga mengatakan USB itu berisi dokumen umum bukan dokumen yang terkait teknologi strategis yang bisa saja melanggar undang-undang rahasia militer atau perlindungan industri pertahanan teknologi.
Baca juga: Koper Pintar Baterai Permanen Dilarang Masuk Pesawat, Begini Regulasi Kemenhub
Karena akses yang terbatas para pakar ke zona
rahasia di dalam gedung KAI, penyelidik juga disebut sedang mengkaji kemungkinan
ada pihak internal.
KF-21 merupakan proyek bersama Indonesia, dan Korsel.
RI sepakat untuk menanggung 20 persen dari total biaya senilai 1,7 triliun won.
Nantinya, Indonesia akan menerima prototype, dan dokumen teknologi dari Korsel.
Hingga Januari 2019, Indonesia telah membayar 227,2
miliar won. Namun, pemerintah RI masih menunggak pembayaran sekitar satu
triliun won dengan alasan kekurangan anggaran.
Pada Januari 2024, Dedy
Laksmono, Direktur Teknologi dan Kementerian Pertahanan Indonesia, mengatakan
bahwa Jakarta tetap berkomitmen untuk mengatasi utang terkait dengan
pengembangan bersama proyek pesawat tempur KF-21.
Sejak prototipe pertama selesai pada April 2021, KF-21 keenam berhasil terbang tahun lalu. Angkatan Udara Korsel juga berencana untuk memulai produksi jet tempur KF-21 akhir tahun ini. Di 2031 ditarget sebanyak 120 pesawat tempur KF-21 terbuat.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
Tinggalkan Komentar