Hadapi Material Mudah Terbakar, Robot LUF 60 Padamkan Kebakaran Pasar Kramat Jati

⁠Adimas Herviana . December 17, 2025

Foto:Media Indonesia

Teknologi.id - Kebakaran yang terjadi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, terjadi pada kawasan perdagangan yang padat aktivitas dan dipenuhi material mudah terbakar. Lingkungan pasar yang memiliki struktur bangunan rapat, akses terbatas, serta keberadaan berbagai jenis barang dagangan membuat proses pemadaman memerlukan strategi yang lebih cermat dan respons cepat. Pada Senin, 15 Desember 2025, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengerahkan dua unit robot pemadam kebakaran LUF 60 sebagai langkah taktis untuk menembus area yang tidak dapat dijangkau oleh petugas secara langsung. 

Menurut laporan Detik.com, kebakaran terjadi di sebuah gudang yang menyimpan karbit dan tumpukan kertas, dua jenis material yang memiliki karakteristik mudah terbakar dan rentan memicu penyalaan ulang. Keberadaan bahan-bahan tersebut memperbesar tantangan pemadaman karena api dapat kembali muncul meskipun telah dilakukan pendinginan awal. 

Baca Juga: Apakah Indonesia Akan Memiliki PLTN? Simak Sekarang!

Situasi ini memperlihatkan bahwa kebakaran di kawasan pasar tidak hanya berkaitan dengan besarnya kobaran api, tetapi juga sifat material yang tersimpan di dalamnya. Dengan demikian, keputusan untuk mengerahkan robot LUF 60 menjadi langkah strategis yang mencerminkan kebutuhan akan teknologi pemadaman modern yang mampu bekerja secara efektif di tengah keterbatasan akses dan tingginya risiko lingkungan.

Bagaimana Bisa Robot LUF 60 Membantu Damkar Menangani Kebakaran?

Robot LUF 60 bukan sekadar alat bantu, melainkan perangkat yang dirancang untuk menghadapi kondisi ekstrem yang membahayakan petugas.Robot ini dikendalikan menggunakan remote control, mampu menyemprotkan air bertekanan tinggi, dan dapat mendorong material yang menghalangi sumber api. 

Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, menjelaskan bahwa pemadaman manual memakan waktu lama karena tumpukan material harus dibongkar satu per satu. Robotik mempercepat proses tersebut secara signifikan.

Kondisi Lapangan yang Dipenuhi Karbit dan Kertas Menyulitkan Proses Pemadaman

Karbit adalah bahan kimia yang sangat reaktif terhadap panas. Bahkan setelah api padam, peningkatan suhu sedikit saja dapat memicu penyalaan ulang. Ditambah dengan tumpukan kertas pembungkus buah yang mudah terbakar, kebakaran menjadi sulit dikendalikan. 

Muchtar menjelaskan bahwa karbit yang tampak padam bisa kembali menyala jika suhunya naik. Inilah alasan robot LUF 60 kembali dimasukkan ke area kebakaran untuk memastikan pembongkaran material dilakukan hingga tuntas.

Apakah Robotik Akan Membantu Penanggulangan Kebakaran Di Kemudian Hari?

Penggunaan robot LUF 60 bukan pertama kalinya dilakukan di Jakarta. Namun, kasus Pasar Induk Kramat Jati memperlihatkan bagaimana teknologi ini bukan sekadar pelengkap, melainkan elemen penting dalam operasi pemadaman moderen. Robot LUF 60 yang digunakan, mampu membantu dengan cara:

  • Menembus area sempit.
  • Menyemprotkan air bertekanan tinggi.
  • Mengurai material yang menghalangi sumber api.

Dengan kemampuan tersebut, robotik tidak hanya mempercepat pemadaman, tetapi juga melindungi keselamatan petugas.

Kebutuhan Standarisasi Teknologi Damkar

Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati menunjukkan bahwa:

  • Infrastruktur pasar tradisional masih rentan terhadap kebakaran besar.
  • Penyimpanan bahan berbahaya seperti karbit perlu pengawasan ketat.
  • Teknologi robotik terbukti meningkatkan efektivitas pemadaman.
  • Pelatihan petugas dalam mengoperasikan robot harus menjadi prioritas.

Dengan semakin seringnya kebakaran di area padat, penggunaan robotik seperti LUF 60 seharusnya tidak lagi dianggap sebagai inovasi opsional, tetapi bagian dari standar operasional modern.

Robot Damkar Bukan Lagi Masa Depan Tetapi Kebutuhan Saat Ini

Dua robot LUF 60 yang dikerahkan di Pasar Induk Kramat Jati membuktikan bahwa teknologi robotik bukan lagi sekadar inovasi futuristik, melainkan kebutuhan operasional yang nyata dalam penanggulangan kebakaran modern. Di tengah kondisi lapangan yang dipenuhi material mudah terbakar dan suhu ekstrem yang dapat membahayakan keselamatan petugas, kehadiran robotik menjadi elemen strategis yang mampu menghubungkan keterbatasan metode pemadaman konvensional. 

Robot ini memungkinkan proses pemadaman berlangsung secara lebih terukur, stabil, dan aman, terutama pada titik-titik yang tidak dapat dijangkau manusia karena risiko runtuhan, paparan panas tinggi, atau akumulasi asap pekat.

Baca Juga: Kamu Harus Tau Robotik LLM Kini Mampu Belajar, Beradaptasi dan Berfikir Secara RealTime

Efektivitas robot LUF 60 dalam insiden ini menunjukkan bahwa teknologi pemadaman berbasis mesin mampu mengambil alih tugas-tugas berbahaya yang sebelumnya hanya dapat dilakukan secara manual.

Dengan kemampuan menyemprotkan air bertekanan tinggi, mendorong material yang menghalangi sumber api, serta beroperasi dari jarak aman melalui kendali jarak jauh, robotik memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi petugas di garis depan. Hal ini menegaskan bahwa keselamatan personel tidak lagi harus dipertaruhkan untuk menjangkau area berisiko tinggi, karena robot dapat menggantikan peran tersebut tanpa mengurangi efektivitas operasi.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



Share :