Elon Musk dan Sam Altman Adu Mulut di X/Twitter, Grok Ungkap Klaim Bohong Sang Bos

Aisyah Khoirunnisa' . August 17, 2025
Foto: AllAboutAI


Teknologi.id – Persaingan di industri teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), tak hanya terjadi di ruang rapat, tapi juga di ranah publik. Baru-baru ini, drama media sosial yang melibatkan dua tokoh besar, Elon Musk dan Sam Altman, mencuri perhatian di X/Twitter. Adu mulut ini dimulai dari tuduhan Musk terhadap Apple, namun berujung ironis ketika Grok, AI milik Musk, justru membantah klaim sang bos.

Tuduhan Elon Musk dan Bantahan Sam Altman

Konflik bermula ketika Elon Musk, CEO Tesla dan pemilik X/Twitter, menuduh Apple memberikan perlakuan istimewa kepada OpenAI, perusahaan yang dipimpin Sam Altman. Musk mengklaim bahwa produk OpenAI, ChatGPT, selalu berada di peringkat teratas App Store, sementara produknya sendiri seperti X/Twitter dan chatbot Grok tertinggal. Ia menyebut ini sebagai "pelanggaran antimonopoli yang tidak dapat disangkal" dan mengancam akan menempuh jalur hukum terhadap Apple.

Menanggapi tuduhan ini, CEO OpenAI Sam Altman menyindir balik. Ia menuduh Musk memanipulasi platform X/Twitter untuk keuntungan perusahaannya sendiri dan merugikan pesaing. Tuduhan Altman mengacu pada laporan yang menyebut Musk pernah meminta perubahan algoritma untuk meningkatkan interaksi postingannya sendiri, meskipun hal ini belum terbukti. Musk kemudian menyoroti bahwa postingan Altman justru mendapat lebih banyak views, meski ia memiliki 50 kali lebih banyak followers.

Baca juga: Elon Musk Ancam Gugat Apple: Tuduh Manipulasi Peringkat App Store untuk ChatGPT

Ironi Terbesar: Grok AI Membelot

Drama ini mencapai puncaknya ketika fitur Community Notes di X/Twitter, yang berfungsi sebagai pemeriksa fakta berbasis komunitas, menandai klaim Musk sebagai tidak akurat. Yang mengejutkan, draf awal catatan tersebut dibuat oleh Grok, chatbot AI milik Musk sendiri. Fakta ini menunjukkan bahwa AI lain, seperti DeepSeek dan Perplexity, juga pernah menempati posisi teratas di App Store setelah kemitraan Apple dengan OpenAI, sehingga membantah klaim Musk bahwa Apple hanya memprioritaskan ChatGPT.

Implikasi untuk Industri AI

Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan kredibilitas platform digital. Ketika AI milik perusahaan sendiri dapat membantah klaim sang pemilik, hal ini menjadi pengingat bahwa informasi yang akurat tidak selalu berada di bawah kendali manusia.

Selain itu, perseteruan ini menunjukkan perlunya keseimbangan dalam ekosistem AI. AI dapat menjadi alat netral untuk mengoreksi bias atau klaim yang tidak berdasar, bahkan jika pemiliknya adalah tokoh yang paling berpengaruh sekalipun.

Kesimpulan

Adu mulut Elon Musk dan Sam Altman di X/Twitter, yang ironisnya berakhir dengan Grok membantah klaim Musk, menegaskan kompleksitas hubungan antara pemilik platform, produk AI, dan transparansi publik. Kasus ini menjadi pengingat bagi para pemimpin industri: meski dapat mengontrol platform, kebenaran akhirnya akan muncul, bahkan melalui chatbot yang paling tidak terduga.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ak)

Share :