Teknologi.id – Sedang marak terjadi penipuan
menggunakan nomor telepon luar negeri. Motif pelaku ialah mendapatkan sampel
suara korban yang akan digunakan untuk menipu orang lain. Diduga penipuan ini memanfaatkan suara dari
kecerdasan buatan (AI).
Fenomena voice phising tengah marak terjadi di Korea
Selatan dengan modus meniru suara keluarga korban menggunakan AI.
Dalam rangka menjalankan aksinya, pelaku menelpon korban
menggunakan nomor asing dan memancing korban untuk melontarkan satu hingga dua
patah kata yang akan direkam. Suara rekaman korban inilah yang akan diolah
menggunakan Deep Voice AI.
Menurut perusahaan anti virus McAfee, gaya bicara seseorang dapat ditiru oleh AI dengan sampel suara kurang lebih 3 detik. Jadi, meskipun korban hanya mengatakan “Halo” rekaman tersebut tetap dapat ditiru oleh Deep Voice AI.
Dikutip dari kompas.com, Senin (22/7/2024), menurut pakar
keamanan siber vaksin.com, Alfons Tanujaya mengatakan sulit untuk mencegah
peniruan suara menggunakan AI. Saat ini teknologi AI memang mampu menirukan
suara dengan modal sampel 3 detik. Tetapi, seharusnya tiruan menggunakan sampel
yang sedikit masih akan tampak kurang sempurna.
Sebaliknya, semakin banyak sampel yang ada maka tiruan yang
dibuat akan semakin mirip. Dilansir dari foxbusiness.com, Sabtu (23/9/2023)
sampel selama 10 detik sudah cukup untuk membuat tiruan realistik menggunakan
Deep Voice AI.
Tujuan utama pelaku adalah membuat korban berpikir orang yang
dicintainya sedang dilanda masalah. Maka dari itu, diharapkan masyarakat berhati-hati
untuk mengikuti perintah dari nomor yang tidak dikenal. Apabila diperlukan
segeralah memverifikasi informasi tersebut agar Anda tidak menjadi korban
penipuan.
Baca Berita dan Artikel lain di Google
News.
(sap)