Foto: Jakarta.go.id
Teknologi.id - JAKI (Jakarta Kini) merupakan aplikasi yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta dan secara khusus dimanfaatkan oleh warga Jakarta untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Jakarta, seperti cek harga pangan, kualitas udara, hingga layanan kesehatan. Dikutip dari laman resmi JAKI, aplikasi tersebut hadir sejak tahun 2019 yang memiliki komitmen untuk menciptakan sistem pelayanan publik berkelanjutan melalui ekosistem digital, yang memiliki tujuan #BikinGampang segala urusan jadi lebih efisien dan efektif.
Anies Baswedan, calon presiden nomor urut satu sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta, menyinggung kehebatan aplikasi JAKI saat Jakarta masih dipimpin olehnya dalam acara Debat Capres 2024 perdana yang diselenggarakan oleh KPU pada Selasa (12/12) malam. Tidak berlangsung lama setelah pernyataan Anies, aplikasi JAKI diretas oleh hacker yang menyampaikan pesan dalam laman notifikasi aplikasi JAKI.
Dikutip dari laman Kompas, isi pesan dalam notifikasi aplikasi JAKI ketika diretas berbunyi:
"HALO WARGA JAKARTA SELAMAT MALAM!!! ..BARUSAN JAKI DI MENTION DI DEBAT PILPRES NIH, WAH SORRY TO SAY, BUT APLIKASI INI TAMPAKNYA TIDAK TERLALU DIURUS KENYATAANNYA…,”
Baca juga: Ini Daftar Kota-kota di Indonesia yang Jadi Sarang Hacker , Jakarta Paling Banyak?
Setelah aksi peretasan platform tersebut, Jakarta Smart City (JSC) selaku pengelola aplikasi JAKI meminta maaf atas aksi peretasan tersebut dan mengklaim bahwa pihaknya akan mengatasi permasalahan tersebut dengan cepat.
Kami sampaikan permohonan maaf kami atas gangguan kenyamanan atas gangguan teknis yang terjadi di aplikasi JAKI🙏🏽
— Jakarta Smart City (@JSCLab) December 12, 2023
Kami akan terus melakukan deteksi serta respons cepat untuk mitigasi segala gangguan serta menjaga keamanan dan privasi data pengguna JAKI. pic.twitter.com/MBebUS6bUn
Dalam rilisnya, JAKI menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitoring ancaman dan kerentanan keamanan, serta memberitahukan agar penggunanya tidak perlu khawatir, sebab keamanan aplikasi telah menerapkan sistem manajemen keamanan informasi yang sesuai dengan standar ISO/SNI 27001.
Dikutip dari laman Bisnis, kepada awak media, Anies mengaku kaget dan tidak mengetahui terkait berita diretasnya aplikasi JAKI tersebut. Kepada pemerintah, khususnya Pemprov Jakarta, Anies meminta untuk mengusut tuntas kasus peretasan aplikasi JAKI.
Baca juga: Anies-Muhaimin Soroti Ekonomi Digital Hingga Kasus Pinjol Ilegal
"Menurut saya, ini salah satu adalah ciri bahwa kita harus berubah, jangan sampai ketika ada ungkapan politik kebebasan berbicara lalu harus berhadapan dengan rasa takut. Nggak boleh terjadi dan pemerintah harus mengusut, harus,” demikian kata Anies.
Heru Budi Hartono selaku Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta membenarkan bahwa aplikasi JAKI telah diretas pada Selasa (12/12). Ia mengatakan bahwa aplikasi JAKI sedang dalam proses perbaikan sistem keamanan. Selain itu, dikutip dari laman Kompas, aplikasi JAKI saat ini telah kembali normal, baik pada halaman utama maupun notifikasi aplikasi.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sza)