TikTok Segera Dilarang di Amerika Serikat, Apa Sebabnya?

Nova Dila Amalia Robo . December 10, 2024

TikTok dilarang di Amerika
Foto : Matt Cardy/Getty Images

Teknologi.id- TikTok, aplikasi berbagi video yang sangat populer, menghadapi ancaman larangan di Amerika Serikat. Keputusan ini muncul setelah TikTok gagal memenuhi persyaratan untuk dijual ke perusahaan Amerika Serikat, yang merupakan syarat agar aplikasi ini tetap bisa beroperasi di negara tersebut.

Masalah ini bermula dari kekhawatiran pemerintah Amerika Serikat tentang keamanan data pengguna TikTok. Pemerintah AS menuduh bahwa data pengguna TikTok dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok, mengingat ByteDance, perusahaan induk TikTok, berbasis di Tiongkok. Kekhawatiran ini semakin meningkat seiring dengan ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Pada tahun 2020, pemerintahan Trump pertama kali mengusulkan larangan terhadap TikTok kecuali jika aplikasi tersebut dijual ke perusahaan Amerika. Meskipun ada beberapa upaya untuk mencapai kesepakatan, hingga kini belum ada solusi yang memuaskan semua pihak.

Baca JugaPecahkan Rekor! Rata-rata Netizen Indonesia Main TikTok 41 Jam per Bulan

Pada Desember 2024, tiga hakim federal menolak petisi ByteDance untuk membatalkan aturan yang dapat melarang operasional TikTok di Amerika Serikat. Hakim-hakim tersebut menegakkan undang-undang baru yang mengharuskan ByteDance untuk menjual TikTok ke perusahaan non-Tiongkok paling lambat 19 Januari 2025. Jika tidak, TikTok akan menghadapi larangan operasional di Amerika Serikat.

ByteDance berpendapat bahwa aturan tersebut secara tidak adil menargetkan TikTok dan melanggar hak Amandemen Pertama para pengguna. Mereka juga menyatakan bahwa penjualan TikTok ke perusahaan Amerika tidak mungkin dilakukan karena akan menghadapi larangan dari pemerintah Tiongkok.

Keputusan ini memicu berbagai reaksi. Electronic Frontier Foundation (EFF) menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut, menyebutnya sebagai bentuk penyensoran yang tidak demokratis. Mereka berpendapat bahwa membatasi aliran informasi bebas, bahkan dari musuh asing, bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang selama ini diperjuangkan oleh Amerika Serikat.

Baca Juga : TikTok Blokir Pengguna di Bawah 18 Tahun Pakai Filter Kecantikan

Di sisi lain, pemerintah Tiongkok mengecam langkah Amerika Serikat, menyebutnya sebagai tindakan hegemonik yang akan berdampak buruk pada hubungan kedua negara. Mereka memperingatkan bahwa larangan ini dapat memicu respons serupa terhadap perusahaan-perusahaan Amerika yang beroperasi di Tiongkok.

Dengan tenggat waktu yang semakin dekat, ByteDance memiliki beberapa opsi. Mereka dapat mengajukan banding ke Mahkamah Agung Amerika Serikat, meskipun tidak ada jaminan bahwa kasus ini akan ditangani. Selain itu, ByteDance bisa berharap pada presiden terpilih Donald Trump untuk menyelamatkan aplikasi ini setelah ia kembali menjabat pada 20 Januari 2025.

Namun, para ahli hukum skeptis bahwa Trump memiliki jalur hukum yang jelas untuk membatalkan larangan tersebut. Mereka berpendapat bahwa undang-undang ini diperlukan untuk melindungi keamanan nasional dan privasi pengguna.

Larangan TikTok di Amerika Serikat akan memiliki dampak signifikan bagi pengguna dan kreator konten. Berikut beberapa dampak utama yang dapat terjadi:

Dampak pada Pengguna

  1. Kehilangan Platform Favorit: TikTok memiliki sekitar 170 juta pengguna aktif di AS. Larangan ini berarti mereka akan kehilangan akses ke platform yang mereka gunakan untuk hiburan, informasi, dan interaksi sosial.
  2. Migrasi ke Platform Lain: Banyak pengguna mungkin akan beralih ke platform alternatif seperti Instagram, YouTube, atau Threads untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh TikTok.

Dampak pada Kreator Konten

  1. Kehilangan Pendapatan: Kreator konten yang mengandalkan TikTok sebagai sumber pendapatan utama akan sangat terdampak. Diperkirakan, bisnis kecil di TikTok bisa kehilangan pendapatan lebih dari $1 miliar (sekitar Rp15,8 triliun) dan kreator akan menderita kerugian pendapatan hampir $300 juta (sekitar Rp4,7 triliun) hanya dalam waktu satu bulan.
  2. Pindah ke Platform Lain: Kreator konten akan dipaksa untuk membangun kembali audiens mereka di platform lain. Ini bisa menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang telah menginvestasikan banyak waktu dan usaha untuk membangun basis pengikut di TikTok.

Kerugian Ekonomi: TikTok telah menjadi platform penting untuk pemasaran dan iklan. Larangan ini dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi bisnis yang menggunakan TikTok untuk menjangkau pelanggan mereka.

Penurunan Investasi: Bisnis kecil yang telah berinvestasi dalam kampanye pemasaran di TikTok mungkin harus mencari platform alternatif, yang bisa memerlukan investasi tambahan dan waktu untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka.

Banyak pengguna dan kreator telah menyuarakan kekecewaan mereka terhadap keputusan ini. Mereka merasa bahwa larangan ini tidak adil dan merugikan kebebasan berbicara serta kreativitas.

TikTok telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan ini, dengan harapan dapat menemukan solusi yang memungkinkan mereka tetap beroperasi di AS.

Secara keseluruhan, larangan TikTok di Amerika Serikat akan membawa perubahan besar bagi ekosistem digital, memaksa pengguna dan kreator untuk beradaptasi dengan cepat dalam mencari platform alternatif dan strategi baru untuk tetap terhubung dengan audiens mereka.

Larangan TikTok di Amerika Serikat mencerminkan ketegangan yang lebih luas antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta kekhawatiran yang meningkat tentang keamanan data di era digital. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada pengguna TikTok di Amerika Serikat, tetapi juga pada hubungan diplomatik antara kedua negara. Dengan tenggat waktu yang semakin dekat, masa depan TikTok di Amerika Serikat masih belum pasti, dan semua mata tertuju pada langkah selanjutnya dari ByteDance dan pemerintah Amerika Serikat.

Baca artikel dan berita lainnya di Google News

(nda)

Share :