Foto: CNN
Teknologi.id - TikTok, sebagai salah satu platform media sosial paling populer saat ini, akan segera mengambil langkah terbaru dengan membatasi akses pengguna remaja terhadap filter kecantikan.
Aturan ini akan mulai berlaku dalam beberapa minggu ke depan, di mana anak-anak di bawah usia 18 tahun tidak lagi bisa menggunakan filter kecantikan yang mampu mengubah penampilan secara drastis.
Keputusan ini dibuat sebagai upaya untuk menanggapi kekhawatiran yang muncul mengenai dampak negatif filter tersebut terhadap kesehatan mental para pengguna remaja, yang berhubungan dengan citra tubuh dan rasa percaya diri.
Pemblokiran Filter Kecantikan untuk Pengguna Remaja
Aturan ini diumumkan pada situs resmi TikTok, Jumat (27/11), dalam sebuah forum keamanan yang diadakan di kantor pusat Eropa mereka di Dublin.
Bekerja sama dengan para ahli, TikTok meneliti bagaimana platform online memengaruhi identitas dan hubungan remaja.
Dalam laporan Unfiltered, ditemukan bahwa baik remaja maupun orang tua mengungkapkan kekhawatiran tentang penggunaan filter kecantikan di TikTok.
Baca juga: Cara Sembunyikan Video yang Disukai di TikTok untuk Jaga Privasi
Salah satu isu yang disoroti adalah banyaknya konten yang telah diedit, namun penonton mungkin tidak menyadari hal tersebut. Perubahan pada penampilan sering kali sangat kecil atau halus, sehingga sulit untuk dibedakan dari yang aslinya.
Selain itu, peserta penelitian juga mencatat bahwa penampilan-penampilan yang telah diubah ini semakin diterima sebagai hal yang normal.
Baik remaja maupun orang tua yang terlibat dalam penelitian ini mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa filter kecantikan bisa menjadi masalah besar bagi beberapa pengguna, terutama bagi perempuan, yang merasa tertekan untuk memenuhi standar kecantikan tertentu atau yang mungkin membandingkan diri mereka dengan orang lain.
"Saya mencoba sebuah filter yang membuat bibir saya terlihat lebih besar. Dulu, saya tidak pernah punya masalah dengan bibir saya, tapi sekarang saya merasa bibir saya terlalu kecil dan seharusnya terlihat seperti pada filter itu. Dengan cara ini, filter juga bisa membuat saya merasa tidak puas dengan tubuh saya dan menimbulkan kecemasan," kata seorang remaja dari Swedia, seperti yang dikutip dari BBC.
Oleh karena itu, TikTok akan menerapkan perubahan global dalam beberapa minggu ke depan, yaitu membatasi akses pengguna remaja di bawah 18 tahun untuk menggunakan efek kecantikan yang dapat mengubah penampilan.
Melalui aturan ini, TikTok ingin menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan mendukung kesehatan mental serta kesejahteraan komunitas remajanya.
Hingga aturan ini resmi diterapkan, belum ada kejelasan pasti mengenai filter mana saja yang akan terkena dampaknya.
Namun, salah satu filter yang disebut-sebut menjadi target pemblokiran oleh TikTok adalah filter ‘Bold Glamour’.
Aturan ini akan difokuskan pada filter kecantikan yang secara signifikan mengubah fitur wajah remaja dengan cara yang tidak bisa dicapai melalui makeup biasa.
Filter yang masuk dalam kategori ini meliputi efek yang membuat mata terlihat lebih besar, hidung lebih kecil, kulit lebih cerah atau halus, bibir lebih penuh, serta efek lain yang secara drastis mengubah bentuk dan penampilan alami wajah.
Sementara itu, filter yang dirancang untuk bersifat lucu dan konyol, misalnya efek telinga atau hidung hewan, diperkirakan tidak akan terkena dampak dari aturan ini, karena dianggap berbeda dengan filter kecantikan.
Sama halnya dengan fitur penyempurnaan (touch-up), yang kemungkinan besar akan tetap ada, karena fitur ini secara teknis bukanlah sebuah filter yang mengubah penampilan secara drastis.
Baca juga: TikTok Diperintahkan Angkat Kaki dari Kanada, Kenapa?
Kritik Terhadap Filter Kecantikan
Filter kecantikan telah mendapatkan banyak kritik dari para ahli. Menurut data terbaru dari organisasi Girlguiding, 54% gadis berusia antara 11 hingga 21 tahun menginginkan penampilan mereka sesuai dengan saat menggunakan filter di media sosial.
Dengan membandingkan foto yang telah dipercantik dengan penampilan aslinya, banyak pengguna bisa merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri.
Dr. Antonis Kousoulis dari Mental Health Foundation, menegaskan pentingnya memahami dampak dari aplikasi pengedit foto dan filter di platform media sosial populer, seperti TikTok dan Instagram.
Ia menyatakan, "Kita harus bertindak sekarang untuk memahami bagaimana aplikasi pengedit foto dan filter-filter di aplikasi ini memengaruhi citra tubuh serta kesehatan mental anak-anak dan remaja."
Baca berita dan artikel yang lain di Google News.
(aia)