Teknologi.id - Pada tanggal 6 November 2024, pemerintah Kanada mengeluarkan perintah yang mengejutkan banyak pihak: platform media sosial TikTok harus menutup kantornya di negara tersebut. Sejatinya, TikTok memang sudah beberapa kali menimbulkan kontroversi. Namun, kali ini Keputusan ini diambil setelah pemerintah Kanada menilai bahwa TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan ByteDance, menimbulkan risiko bagi keamanan nasional.
Keputusan ini bukanlah langkah yang tiba-tiba. Sejak tahun lalu, pemerintah Kanada telah melakukan peninjauan terhadap rencana investasi dan ekspansi bisnis TikTok di negara tersebut. Peninjauan ini dilakukan secara tertutup dan baru mencuat ke publik berkat laporan dari The Canadian Press pada Maret 2024.
Berdasarkan hasil peninjauan tersebut, pemerintah Kanada akhirnya memutuskan bahwa aplikasi yang diluncurkan ByteDance sejak tahun 2016 ini harus menghentikan operasinya di Kanada.
Baca Juga: Segini Kapasitas RAM yang Pas Biar Lancar Main TikTok di HP Android
Menteri Inovasi Kanada, François-Philippe Champagne, menyatakan bahwa keputusan ini diambil untuk mengatasi risiko keamanan nasional tertentu yang terkait dengan operasi ByteDance di Kanada melalui TikTok. Namun, Champagne tidak merinci risiko keamanan yang dimaksud.
Dengan adanya perintah ini, TikTok dipaksa untuk mengakhiri semua bisnisnya di Kanada, termasuk menutup kantor operasionalnya di Toronto dan Vancouver. Hal ini tentu saja akan berdampak besar pada ratusan karyawan lokal yang terancam kehilangan pekerjaan.
Namun, meskipun kantor TikTok harus ditutup, pemerintah Kanada tidak memblokir akses warganya ke aplikasi tersebut. Warga Kanada masih dapat mengakses dan menggunakan TikTok seperti biasa, termasuk membuat konten dan melakukan aktivitas pengunduhan. Bisnis iklan di platform tersebut juga tetap berjalan normal.
Aplikasi menonton video yang telah berhasil meraih 2 miliar unduhan pada tahun 2020 ini merespons perintah penutupan oleh pemerintah Kanada dengan menyatakan akan menentang keputusan tersebut di pengadilan.
Juru bicara TikTok menyatakan bahwa penutupan kantor di Kanada akan berdampak signifikan pada karyawan lokal dan komunitas kreator di negara tersebut.
TikTok berkomitmen untuk tetap menyediakan platform bagi para kreator untuk menemukan audiens, mengeksplorasi minat baru, dan mengembangkan bisnis mereka.
Baca Juga : TikTok PHK Ratusan Karyawan, Fokus Utama Beralih ke AI
Keputusan pemerintah Kanada ini menimbulkan berbagai reaksi dari publik. Beberapa pihak mendukung langkah ini sebagai upaya untuk melindungi keamanan nasional dan data pribadi warga Kanada.
Mereka berpendapat bahwa perusahaan asing seperti TikTok dapat menyalahgunakan data pengguna untuk kepentingan yang tidak diinginkan.
Namun, ada juga yang mengkritik keputusan ini sebagai langkah politik yang berlebihan. Mereka berpendapat bahwa pemerintah seharusnya fokus pada regulasi yang lebih ketat terhadap pengelolaan data daripada memaksa perusahaan untuk menutup operasinya.
Isu keamanan nasional yang dikaitkan dengan TikTok bukanlah hal baru. TikTok telah menghadapi berbagai tuduhan serupa di negara lain, termasuk Amerika Serikat.
Pemerintah AS juga telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi operasi TikTok dengan alasan yang sama.
Kekhawatiran utama adalah bagaimana TikTok mengelola data pengguna dan kemungkinan akses pemerintah Tiongkok terhadap data tersebut.
Meskipun TikTok telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak membagikan data pengguna dengan pemerintah Tiongkok, kekhawatiran ini tetap ada.
Masa depan TikTok di Kanada kini berada di tangan pengadilan. Jika TikTok berhasil menentang keputusan ini, mereka mungkin dapat melanjutkan operasinya di negara tersebut.
Namun, jika pengadilan memutuskan untuk mendukung pemerintah, TikTok harus mencari cara lain untuk tetap relevan di pasar Kanada tanpa kehadiran fisik.
Baca juga: Amerika Lewat! Indonesia Jadi Negara dengan Pengguna TikTok Terbanyak di Dunia
Sebaliknya, jika pemblokiran terhadap aplikasi ini terjadi, pengguna tentu tidak perlu khawatir akan kehilangan sumber hiburan. Karena, masih ada platform serupa yang menyediakan beragam konten menarik lainnya.
Seperti contohnya, pengguna dapat beralih ke Instagram Reels yang secara khusus disediakan Instagram bagi penggunanya agar dapat berbagi konten menarik.
Keputusan Kanada untuk melarang aktifitas perusahaan TikTok di negaranya selain dapat mengurangi kekhawatiran akan ancaman nasional tapi juga dapat menjadi preseden bagi negara lain yang memiliki kekhawatiran serupa terhadap TikTok.
Bagaimanapun, isu keamanan data dan privasi pengguna akan terus menjadi topik penting dalam era digital ini.
Baca artikel dan berita lainnya di Google News
(nda)
Tinggalkan Komentar