Foto: Space.com
Teknologi.id - Menkominfo Johnny G. Plate menandatangani kerja sama dimulainya konstruksi satelit multifungsi Satria (Satelit Indonesia Raya), Kamis (3/9). Satria dibangun oleh Konsorsium PT Satelit Nusantara Tiga dengan pembiayaan sebesar Rp6,9 triliun dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Baca Juga: Gigabyte Resmi Rilis 15P, Laptop untuk Kebutuhan Gaming Profesional
Penandatanganan ini menandakan dimulainya kesepakatan antara PT Satelit Nusantara Tiga dan Thales Alenia Space yang ditunjuk untuk memproduksi satelit Satria. Satelit ini akan menggunakan roket buatan SpaceX, Falcon 9.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan Satria untuk beroperasi pada kuartal III 2023. "Satelit Satria bisa beroperasi Q3 2023 nanti," kata Johnny.
Satria akan mendukung daerah-daerah yang tidak terjangkau jaringan tulang punggung (backbone) kabel optik Palapa Ring, proyek yang digarap pemerintah lewat Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Satelit ini diharapkan dapat membantu pemerataan akses jaringan komunikasi dan internet broadband di seluruh Indonesia.
Baca Juga: WhatsApp Persiapkan Fitur 'Vacation Mode' dan Arsip Otomatis
Saat ini, Indonesia masih memiliki 150 ribu titik yang tidak terjangkau akses internet cepat, yang meliputi 93.900 sekolah dan pesantren, 47.900 kantor pemerintahan daerah, 3.700 puskesmas, dan 3.900 markas polisi dan TNI yang sulit dijangkau kabel optik.
"Multifungsi yang akan jangkau 150 ribu titik layanan publik, seperti kesehatan, perbankan, pemerintahan, dan lain sebagainya," tutur Johnny, dikutip dari CNN Indonesia.
"Di setiap titik akan tersedia sekurang-kurangnya kapasitas sebesar 1 Mbps," tambah Johnny.
(rf)