Foto: Dokumentasi PDIP
Teknologi.id - Pengamat keamanan Siber dan Forensik Digital, Alfons Tanujaya dari Vaksincom, memberikan apresiasi terhadap konsep Ganjar-Mahfud yang berkomitmen untuk mempercepat pembangunan sistem digital nasional. Dalam visi dan misi mereka, Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) dan Mahfud MD sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mengusulkan pembaruan layanan internet agar lebih kuat, cepat, dan ekonomis.
Ganjar-Mahfud meyakini bahwa perbaikan kualitas koneksi internet dapat mendorong pertumbuhan aktivitas digital yang produktif dan meningkatkan daya saing di tingkat global. Meskipun demikian, Alfons Tanujaya menyoroti keharusan tidak hanya menjadikan ide tersebut sebagai perbincangan semata, tetapi juga untuk dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pada hari Sabtu, 18 November 2023, Alfons menyatakan bahwa kehidupan masyarakat ke depan akan sangat bergantung pada aspek digital. Oleh karena itu, koneksi internet yang andal dan terjangkau diperlukan untuk membantu dan memajukan berbagai aktivitas masyarakat. Alfons mengungkapkan, "Mengadopsi sektor kehidupan sehari-hari ke dalam era digitalisasi akan memberikan efisiensi, penghematan, dan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari."
Walaupun demikian, Alfons menyoroti pentingnya peningkatan pemahaman masyarakat terkait pengetahuan digital. Oleh karena itu, Ganjar-Mahfud mengusung gagasan Cerah Digital, dengan maksud menciptakan masyarakat yang handal dan mahir dalam ranah digital.
Ganjar-Mahfud bermaksud meluncurkan rencana pendidikan dan skema beasiswa guna mendukung peningkatan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) di ranah digital, serta meningkatkan literasi digital dan daya saing di kalangan birokrasi pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat. "Keunggulan digital menjadi faktor utama dalam menghadapi perubahan era digital yang akan datang," tegas Alfons.
Ganjar Pranowo, dalam pertemuan dengan BEM Nusantara Jawa Timur di Universitas Dr. Soetomo Surabaya, menyoroti potensi besar ekonomi digital yang dapat dihasilkan jika dikelola dengan sungguh-sungguh. Ia menyampaikan bahwa salah satu fokus programnya adalah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
Baca juga: Kominfo Luncurkan Sigmon, Aplikasi untuk Cek Sinyal Internet
"Saat ini, potensi ekonomi digital di Indonesia mencapai sekitar Rp 4.531 triliun. Jika dikelola dengan efektif, ini dapat menjadi pendorong menuju Indonesia emas 2045," ucap Ganjar. Ia mengkritisi bahwa pemerintah saat ini belum sepenuhnya memanfaatkan potensi ekonomi digital yang ada. Oleh karena itu, Ganjar berkomitmen untuk menggerakkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi digital di Indonesia. "Proses ini harus dilaksanakan dengan cepat; kita tidak boleh hanya mengandalkan pendapatan negara melalui cara-cara konvensional," ungkapnya.
Ganjar memiliki pandangan bahwa pemerintah saat ini belum sepenuhnya memanfaatkan potensi ekonomi digital dengan optimal. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Ganjar menegaskan bahwa langkah tersebut perlu diambil dengan cepat, karena tidak cukup hanya bergantung pada pendapatan negara melalui cara-cara konvensional.
Untuk mewujudkan tujuan ini, Ganjar telah merencanakan sejumlah program, termasuk pembangunan infrastruktur digital, terutama dalam hal internet. Menurutnya, peningkatan infrastruktur internet di seluruh wilayah Indonesia menjadi isu krusial yang harus segera diatasi. "Percepatan pembangunan jaringan dan infrastruktur digital yang terjangkau harus dilakukan secara merata. Internet harus cepat, karena pendampingan dan pelatihan tidak bermanfaat jika internet tidak mendukung," tegasnya.
Ganjar juga menekankan bahwa dengan internet yang cepat, generasi muda Indonesia dapat terus berkreasi dan berinovasi. Ia yakin bahwa generasi muda Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di dunia digital jika memiliki infrastruktur yang memadai.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(tqhf)