Foto: Investor.id
Teknologi.id - Sejumlah 44% responden pada survei Ispos di bulan Juli-Agustus 2023 mengatakan bahwa kesehatan mental menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling dikhawatirkan oleh banyak orang di dunia. Dilansir dari Katadata, survei tersebut melibatkan 23.274 responden dewasa yang tersebar di 31 negara.
Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mental menjadi masalah yang tidak bisa dianggap sepele. Bahkan, dari survei tersebut, penyakit kanker berada di posisi kedua setelah kesehatan mental, dengan jumlah responden yang memilih sebanyak 40%.
Melihat betapa pentingnya kesehatan mental itu membuat Audrey Maximillian Herli merintis sebuah layanan psikologi berbasis teknologi yang bernama Riliv.
Berangkat dari Keresahan Pribadi
Riliv merupakan startup yang berfokus di bidang layanan kesehatan mental yang berbasis di Surabaya. Visi yang diterapkan Riliv yaitu to create peace of mind and smile all over the world, yang mendukung self-help dengan meditasi dan konseling online bersama para psikolog profesional.
Baca juga: Startup Majoo Dapat Suntikan Dana Rp 147 Miliar, Buka Potensi UMKM Indonesia
Riliv didirikan di tahun 2015 oleh dua orang kakak-beradik, Audrey Maximillian Herli dan Audy Christoper Herli. Dilansir dari laman LinkedIn masing-masing founder, Maxi, panggilan Audrey, merupakan lulusan Sistem Informasi Universitas Airlangga, sedangkan Audy merupakan lulusan Teknik Industri Universitas Brawijaya.
Foto: Riliv
Maxi menjelaskan bagaimana lahirnya Riliv berawal dari banyak kawannya yang sering mencurahkan perasaannya di media sosial, tetapi tidak juga mendapatkan solusi atas permasalahannya, yang didapatkan justru perundungan di media sosial.
Hal tersebut lantas menimbulkan pertanyaan, mengapa media sosial menjadi tempat bagi sebagian orang untuk mengungkapkan permasalah pribadinya daripada bercerita kepada orang yang dapat memberikan solusi dengan tepat.
Dilansir dari situs Alumni UNAIR, motivasi Maxi membangun Riliv yaitu untuk membantu orang yang memiliki permasalahan pribadi dapat terhubung dengan psikolog profesional di mana pun dan kapan pun.
Selain memiliki fitur konseling dengan psikolog, Riliv juga memiliki fitur untuk meditasi yang bisa diakses kapan pun dan di mana pun. Tujuannya tidak hanya memberikan solusi, dengan meditasi dan mindfullness, dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental.
Baca juga: Belajar dari Kegagalan, Perjalanan Kelvin Subowo Dirikan Dailybox
Menurut Maxi, kesehatan mental menjadi aspek penting dari manusia yang juga memerlukan perhatian lebih. Statistik menunjukkan bahwa kurang lebih 14 juta penduduk Indonesia mengalami depresi. Tetapi, hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah psikolog yang justru masih terbilang sangat kurang. Ditambah lagi stigma masyarakat Indonesia mengenai permasalahan kejiwaan yang masih terasa tabu untuk pergi mengunjungi psikolog, padahal mereka membutuhkannya.
Maxi yang menjabat sebagai Chief Executive Officer Riliv mengatakan dengan hadirnya konseling berbasis daring dan berbagai konten mindfullness dari Riliv, dapat memperkenalkan kesehatan mental sebagai kebutuhan yang wajar bagi Gen Y, Z, dan Alpha, dalam bonus demografi Indonesia saat ini.
Pendanaan dan Prestasi Riliv
Riliv mendapatkan pendanaan dari beberapa investor sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan industri kesehatan mental di Indonesia. Investor tersebut yaitu East Ventures, Telkom Indonesia, Benson Capital, Sankalpa Ventures, Teja Ventures, Telkom Indonesia melalui program akselerasi Indigo, dan Angel Investor Shweta Shrivastava.
Baca juga: Ine Yordenaya Berjuang Mendirikan Kumparan Meski Sedang Hamil
Riliv memanfaatkan investasi tersebut untuk memperluas layanan kesehatan, seperti masyarakat umum yang membutuhkan layanan kesehatan terintegrasi, serta industri yang spesifik memberikan akses tenaga kesehatan mental bagi karyawan.
Selain itu, founder Riliv, Maxi dan Audy masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia dan Indonesia. Prestasi lain yang didapatkan Riliv di antaranya yaitu Winners of Google Business Group Stories di tahun 2017. Di tahun yang sama, Riliv mendapatkan penghargaan dari Tempo Media sebagai Best Sustainable Startup. Lalu di tahun 2019, Riliv mendapatkan pecapaian Google Play Best Apps.
Dilansir dari Katadata, Riliv sudah diunduh oleh 900 ribu orang dan sudah lebih dari 100 psikolog profesional telah bergabung bersama Riliv. Harapannya, masyarakat Indonesia semakin sadar terhadap pentingnya kesehatan mental sebagaimana pentingnya kesehatan fisik. Juga, tidak ada lagi stigma aneh atau gila kepada orang yang berkonsultasi dengan psikolog. Dengan begitu, akan lebih banyak lagi orang yang bahagia dan hidup bermakna bagi diri dan lingkungan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sza)