Seolah Tak Cukup dengan X, Mahkamah Agung Brasil Larang Starlink Lakukan Transaksi

Bunga Melssa Maurelia . September 02, 2024


Sumber: OpIndia


Teknologi.id - Perseteruan antara Elon Musk dan Mahkamah Agung Brasil terus memanas, kini berdampak pada bisnis internet satelit Starlink yang dimiliki oleh Musk.

Mahkamah Agung Brasil mengeluarkan perintah yang mengejutkan dengan melarang Starlink bertransaksi di Brasil, suatu langkah yang tak terduga mengingat Starlink merupakan entitas bisnis yang berbeda dari X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Keputusan ini memicu reaksi keras dari pihak Starlink, menyoroti ketegangan yang sudah lama terjadi antara Elon musk dan otoritas hukum Brasil. 

Perseteruan antara Musk dan Mahkamah Agung Brasil bermula dari masalah terkait kebebasan berbicara di platform X. Mahkamah Agung, yang dipimpin oleh Hakim Alexandre de Moras, telah lama berseteru dengan Musk terkait operasi X di Brasil. 

Baca juga: Elon Musk Gratiskan Layanan Internet Starlink yang Bisa Dipakai di Keadaan Genting

Pada April 2024, de Moraes memerintahkan investigasi terhadap X setelah Musk memutuskan untuk mengaktifkan kembali akun-akun yang sebelumnya diperintahkan untuk diblokir karena dianggap menyebarkan informasi yang salah. Akun-akun tersebut diduga terkait dengan pendukung mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro. 

Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan ini semakin meningkat. Pada awal bulan ini, Musk bahkan menutup kantor X di Brasil. Mahkamah Agung, melalui de Moraes, merespons dengan mengeluarkan ancaman serius, termasuk perintah untuk membatasi akses ke X dalam waktu 24 jam dan memberi Apple serta Google lima hari untuk menghapus X dari toko aplikasi mereka. 

Bagi mereka yang mencoba mengakses X melalui jaringan pribadi virtual (VPN), Brasil akan mengenakan denda harian sekitar US$8.00 atau sekitar Rp138,25 juta. 

Perseteruan ini meluas ke Starlink, layanan internet berbasis orbit rendah milih Musk. Keputusan Mahkamah Agung untuk membekukan transaksi keuangan Starlink mengejutkan banyak pihak karena Starlink bukanlah entitas yang sama dengan X. Starlink merupakan layanan yang telah membantu banyak wilayah terpencil di seluruh dunia mendapatkan akses internet, termasuk Brasil. 

 

Namun, perintah ini tampaknya lebih didorong oleh upaya Mahkamah Agung untuk menekan Musk secara pribadi, mengingat Starlink adalah bagian dari ekosistem bisnis yang dimiliki oleh Musk. 

Starlink merespons tegas melalui akun X mereka, menuduh bahwa keputusan Mahkamah Agung tersebut tidak memiliki dasar yang kuat. "Perintah ini didasarkan pada penentuan yang tidak berdasar bahwa Starlink harus bertanggung jawab atas denda yang dijatuhkan—secara tidak konstitusional—terhadap X," ujar Starlink dalam cuitannya pada 2 September 2024. 

Starlink juga menegaskan bahwa perintah ini dikeluarkan tanpa memberikan Starlink proses hukum yang semestinya, yang seharunya dijamin oleh Konstitusi Brasil. "Kami bermaksud untuk menyelesaikan masalah ini secara hukum," tambah Starlink dalam pernyataan yang sama. 

Tanggapan Elon Musk

Elon Musk, yang terkenal dengan pendekatannya yang blak-blakan, merespons keputusan ini dengan penuh kritik terhadap Mahkamah Agung Brasil. Musk menuduh bahwa de Moraes dan Mahkamah Agung telah menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk tujuan poliitk. 

"Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi dan hakim semu yang tidak terpilih di Brasil menghancurkannya untuk tujuan politik," tulis Musk di platform X setelah keputusan tersebut diumumkan. 

Musk juga menyoroti bagaimana Mahkamah Agung telah menekan X untuk mematuhi perintah sensor yang ia anggap tidak adil. Keputusan Mahkamah Agung untuk mengancam penangkapan perwakilan hukum X jika tidak mematuhi perintah ini hanya memperkeruh suasana. 

Lebih lanjut, Mahkamah Agung juga memberi tahu X bahwa jika mereka tidak menunjuk perwakilan hukum baru dalam waktu 24 jam, mereka akan dilarang beroperasi di Brasil. 

Keputusan Mahkamah Agung Brasil untuk melibatkan Starlink dalam perseteruan ini dapat memiliki dampak luas bagi industri teknologi di Brasil dan mungkin di luar negeri.

Langkah ini menunjukkan bahwa otoritas hukum di negara-negara demokrasi dapat mengambil tindakan yang sangat drastis terhadap perusahaan teknologi yang dianggap melanggar aturan lokal, meskipun perusahaan tersebut secara teknis tidak terlibat dalam pelanggaran yang sama. 

Baca juga: Starlink Kembali Turun Harga, Kini Jadi Rp 3,9 Juta

Bagi Starlink, larangan bertransaksi di Brasil bisa menjadi pukulan berat, mengingat negara ini merupakan salah satu pasar penting bagi layanan internet berbasis satelit mereka. Selain itu, keputusan ini juga dapat mempengaruhi hubungan diplomatik antara Brasil dan negara-negara di mana Musk memiliki kepentingan bisnis yang signifikan. 

Namun, keputusan ini juga membuka pertanyaan tentang seberapa jauh kekuasaan pengadilan dapat merambah ke ranah bisnis yang seharusnya terpisah dari persoalan hukum lain.

Apakah Mahkamah Agung Brasil bertindak di luar kewenangan mereka dengan melibatkan Starlink dalam perseteruan ini? Atau apakah ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk menekankan Musk agar mematuhi perintah mereka terkait X? 

Mari kita nantikan updatenya

Baca Berita dan Artikel lain di Google News

(bmm)

Share :