Teknologi.id – Pada 24 Oktober 2023 kemarin, Elon Musk dalam akun resmi X milik dirinya mengajak para pengguna platform untuk bergabung Space di aplikasi tersebut. Musk menuliskan, “Bergabung dengan kami untuk berdiskusi tentang keadaan perang dunia ini.” Diskusi Space yang dibawakan oleh pengusaha Amerika, David Sach dan Elon tengah membahas peringatan mengenai Perang Dunia III.
Join us for this discussion of the state of war in the world https://t.co/ooPihPFWmN
Elon Musk, selaku sang pemilik platform sekaligus orang terkaya di dunia membuka suaranya tentang prioritas yang harus segera dilakukan untuk mencegah potensi terjadinya Perang Dunia III. Dirinya juga berpendapat bahwa pemicu konflik Perang Dunia III ini berasal dari serangan berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina serta ditambah konflik antara Israel dengan Hamas di jalur Gaza.
“Kita perlu mencari perdamaian di Ukraina, dan saya pikir kita perlu memulihkan hubungan normal dengan Rusia,” ungkapnya dalam sesi diskusi di platform tersebut.
Baca Juga: Kenapa Nama Palestina Tidak Ada di Google Maps? Ini Penjelasannya
Dalam diskusi berjudul “Kemana arah perang Israel-Hamas? Apakah hal ini bisa memicu Perang Dunia III?” Elon Musk mengungkapkan kekhawatirannya dan menegaskan jika tugas utama dunia saat ini adalah menemukan cara untuk menghindari potensi terjadinya Perang Dunia III.
“Saya rasa isu yang paling penting saat ini ialah ‘Bagaimana cara kita mencegah Perang Dunia III?’ Karena jika anda melihat dari berbagai macam konflik, hal tersebut bukanlah risiko peradaban. Perang Dunia II adalah sebuah risikio peradaban yang mungkin tidak bisa kita pulihkan. Jadi, menurut saya kita ingin memprioritaskan menghindari terjadinya Perang Dunia III, itulah yang terpenting,” ucap Elon Musk.
Elon Musk kemudian juga memperingatkan bahwa konflik yang terlihat kecil bisa menjadi sebuah krisis global, seperti konflik terdahulu yang sampai memicu Perang Dunia I.
“Untuk menyikapi hal ini dengan benar, tidak ada yang mengharapkan adanya Perang Dunia III, jadi kita perlu berpikir jika hal tersebut, mungkin saja dapat terjadi lagi. Lalu, ketika keadaan sudah tidak terkendali, sebelum anda sadari, kita menghadapi konflik global yang sangat besar dengan kehancuran yang melebihi Perang Dunia I dan II,” tambahnya.
Baca Juga: Perang Lawan Hamas Bakal Bikin Teknologi dan Industri Israel Lumpuh, Kok Bisa?
Jika kita kembali melihat sejarah, baik Perang Dunia I maupun II telah menyebabkan banyak kerugian dan kehilangan bagi umat manusia. Seiring berjalannya waktu, teknologi pun juga ikut berkembang, seperti yang kita lihat saat Perang Dunia II dimana teknologi pada saat itu sudah memiliki peran yang cukup penting dalam berjalannya perang.
Dengan demikian, maka tidak terbayangkan seberapa besar kerusakan dan kerugian yang akan terdampak apabila ada Perang Dunia III. Terlebih, saat teknologi zaman sekarang sudah canggih berkali-kali lipat dari pendahulunya.
Maka dari itu, umat manusia harus menyadari bahwa hal terpenting saat ini ialah menemukan cara untuk menghindari terjadinya Perang Dunia III. Sebab, dunia sedang tidak baik-baik saja. Beberapa negara di belahan bumi ini sedang mengalami situasi yang memanas, seperti konflik Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut, kemudian disusul dengan konflik antara Israel dan Palestina yang telah melayangkan banyak nyawa para warganya, terutama yang berlokasi di jalur Gaza.
Baca Juga: Sempat Terjemahkan "Palestina" Jadi " Teroris", Instagram Minta Maaf
Masyarakat Sudah Perang Pendapat
Meskipun tidak berada di medan perang sekalipun, adanya konflik tersebut juga sudah memberikan potensi terjadinya perpecahan pada masyarakat dunia karena terbagi menjadi dua kubu yang saling membela negara satu dan negara lainnya. Perpecahan yang dimaksud, ialah perpecahan yang terjadi karena adanya perbedaan pendapat.
Secara tidak sadar, “perang” pendapat ini sudah sering kita saksikan di media sosial, seperti pada platform X (Twitter) dimana masyarakat secara terus-menerus disuguhkan informasi baru terkait konflik. Bahkan, tak sedikit pula yang akhirnya tercipta narasi-narasi konflik sehingga membuat masyarakat kian memanas dan “perang” pendapat satu sama lain.
Dengan demikian, masyarakat dunia harus ingat bahwa ada ancaman yang jauh lebih besar mengintai peradabannya dan sejatinya umat manusia harus bersatu serta berdamai untuk mencegah terjadinya ancaman tersebut
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(NRA)