Sempat Terjemahkan "Palestina" Jadi " Teroris", Instagram Minta Maaf

Teknologi.id . October 24, 2023

Teknologi.id - Instagram , platform media sosial yang populer, baru-baru ini menghadapi kontroversi karena menambahkan kata "teroris" pada bio pengguna yang mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Palestina. Tindakan ini mendapat sorotan tajam, dan perusahaan induk Instagram, yaitu Meta, segera merespons dengan permintaan maaf.

Meta mengakui bahwa masalah ini terkait dengan terjemahan yang tidak akurat dalam bahasa Arab di beberapa produk Instagram. Mereka menyatakan, "Kami dengan tulus meminta maaf atas hal ini terjadi."

Selain masalah terjemahan, Instagram juga dihadapkan pada tuduhan menekan konten pengguna yang mendukung warga Palestina. Beberapa pengguna yang mengunggah konten pro-Palestina melaporkan bahwa konten mereka tidak diberikan eksposur yang layak, bahkan ada yang mengalami shadow banning.

Shadow banning oleh Instagram

Shadow banning adalah tindakan pembatasan jangkauan akun dan kontennya kepada pengguna lain jika melanggar pedoman suatu layanan online. Hal ini berlaku tidak hanya untuk Instagram tetapi juga untuk platform media sosial lainnya.

Beberapa pengguna Instagram yang mengunggah konten terkait konflik Palestina dan Israel di Stories melaporkan bahwa penayangan kontennya lebih sedikit dibandingkan dengan unggahan lainnya, dan akun mereka sulit ditemukan dalam penelusuran.

Meta mengakui adanya bug yang memengaruhi Stories, tetapi mereka menegaskan bahwa ini tidak berhubungan dengan isi konten. Ini berarti bahwa masalah tersebut adalah masalah teknis yang memengaruhi cara penayangan konten.

Kontroversi ini muncul setelah seorang pengguna Instagram dengan username @khanman1996 memposting bio yang menyebut dirinya sebagai orang Palestina dan menggunakan kata "alhamdulillah" dalam bahasa Arab serta bendera Palestina. Namun, ketika terjemahan bahasa Arabnya dilihat, muncul terjemahan yang sangat tidak akurat dalam bahasa Inggris, yaitu "Alhamdulillah, teroris Palestina berjuang untuk kebebasan mereka."

Baca juga: Fitur Baru Instagram: Buat Stiker Baru dari Foto Anda Sendiri!

Pengguna tersebut mengklarifikasi bahwa dia bukan orang Palestina dan mengetahui kesalahan tersebut setelah seorang teman Palestina memberi tahu dia. Menurut pengguna tersebut, kesalahan tersebut terjadi selama setidaknya tiga jam sebelum diperbaiki oleh Instagram.

Dalam upaya untuk mengatasi masalah seperti ini, Instagram merilis alat transparansi pada akhir tahun 2022. Alat ini memungkinkan pengguna melihat batasan yang diterapkan pada akun mereka, sehingga mereka dapat memahami mengapa unggahan mereka mungkin tidak muncul di feed pengguna lain.

Ini bukan pertama kalinya kasus shadow banning terjadi. Sejumlah tokoh terkenal seperti Bella Hadid telah mengalami shadow banning di Instagram setelah mengunggah tentang konflik Israel-Gaza. Bahkan penulis Pakistan, Fatima Bhutto, melaporkan bahwa akunnya diblokir karena unggahan pro-Palestina.

Dalam kasus Instagram menambahkan kata "teroris" dalam terjemahan bio pengguna, tindakan Meta untuk meminta maaf dan memperbaiki masalah tersebut adalah langkah positif dalam menjaga integritas platform dan kepercayaan pengguna. Meskipun demikian, kontroversi ini tetap mengingatkan kita akan pentingnya pemantauan dan perbaikan terus-menerus dalam penggunaan teknologi untuk menghindari kesalahan yang merugikan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar