Ini Kronologi yang Terjadi di Bumi jika Manusia Punah

Fabian Pratama Kusumah . April 22, 2021

Foto: Demokrasi

Teknologi.id – Banyak orang yang penasaran apa yang terjadi pada Bumi jika manusia punah. Seorang jurnalis dan penulis bernama Alan Weisman mengungkap jawaban atas pertanyaan tersebut.

Weisman menghabiskan beberapa tahun mewawancarai para ahli dan secara sistematis menyelidiki pertanyaan ini sebelum menuangkannya ke dalam sebuah buku berjudul The World Without Us.

Ada beberapa teori yang berkembang tentang apa yang dapat mendorong umat manusia menuju kepunahan. Sebab, tidak mungkin manusia akan lenyap begitu saja dalam sekejap.

Dalam penelitiannya, Weisman menyampaikan jalur kereta bawah tanah di kota-kota besar seperti London dan New York akan tenggelam dalam beberapa jam setelah manusia menghilang.

Sebab, pompa air yang biasa digunakan untuk mencegah air hujan membanjiri jalur kereta berhenti.

Baca juga: 7 Kejadian Sains Nyata ini Dijelaskan dalam Al Quran

"[Insinyur] telah memberi tahu saya bahwa akan memakan waktu sekitar 36 jam agar kereta bawah tanah benar-benar banjir," katanya dikutip CNN Indonesia dari Live Science.

Kurangnya pengawasan manusia akan membuat gangguan di kilang minyak dan pembangkit nuklir tidak akan terkendali, yang bisa mengakibatkan kebakaran besar hingga ledakan nuklir.

"Akan ada semburan radiasi jika tiba-tiba kita menghilang," ujarnya.

Kemudian, Weisman menyebut Bumi akan dipenuhi sampah, terutama sampah plastik setelah manusia menghilang.

Sampah plastik itu bisa bertahan hingga ribuan tahun dan akan mempengaruhi kehidupan satwa liar.

Baca juga: Di Masa Depan Oksigen Akan Langka, Manusia Bisa Punah

Sementara itu, limbah minyak bumi yang tumpah atau merembes ke dalam tanah di lokasi industri akan terurai dan digunakan kembali oleh mikroba dan tanaman.

Selanjutnya, air yang mengalir di bawah tanah di kota-kota akan merusak struktur logam yang ada di jalan yang menyebabkan seluruh jalan akan runtuh sehingga berubah menjadi sungai di tengah kota.

Selama musim dingin tanpa manusia, trotoar akan retak, memberikan ceruk baru bagi benih untuk berakar dan berkembang menjadi pohon yang kemudian akan membelah trotoar dan jalan.

Hal yang sama akan terjadi pada jembatan, tanpa manusia di sana, pohon akan tumbuh hingga akhirnya membongkar strukturnya dalam beberapa ratus tahun.

Dengan hadirnya habitat baru, kota-kota akan menjadi hutan beton yang terdiri dari padang rumput, semak-semak dan pepohonan yang lebat.

Kondisi itu juga yang akan menyebabkan penumpukan bahan organik kering, seperti daun dan ranting yang bisa terbakar karena dipicu oleh petir.

Baca juga: Beberapa Prediksi Kapan Terjadinya Hari Kiamat Menurut Sains

Foto: IDN Times

Lampu di seluruh dunia akan mati hanya beberapa jam setelah manusia menghilang. Dalam 10 hari, hewan peliharaan dan hewan ternak akan mati karena kelaparan dan dehidrasi.

Sebulan kemudian, air pendingin di pembangkit listrik tenaga nuklir akan menguap, menyebabkan serangkaian ledakan yang jauh lebih kuat daripada bencana Fukushima dan Chernobyl.

Sedangkan satu tahun kemudian, langit akan menyala dengan ribuan objek yang telah kita tempatkan di orbit bumi saat mereka jatuh kembali.

Seperempat abad setelah hilangnya manusia, 75 persen jalan kota dan trotoar beraspal di planet ini akan ditutupi dengan tumbuhan.

Setelah 300 tahun, konstruksi logam seperti Menara Eiffel dan jembatan baja, tanpa perawatan, akan runtuh ke tanah. Lalu, rawa-rawa yang pernah menutupi sebagian besar dunia akan muncul kembali.

Satu-satunya bukti peninggalan bangunan buatan manusia setelah 10.000 tahun adalah yang menggunakan konstruksi batu, yang dapat bertahan beberapa ratus ribu tahun.

(fpk)

Share :