Selain Komunikasi Via Hologram, Ini Rencana Kemampuan 6G

Fabian Pratama Kusumah . March 10, 2021

Foto: Science Node

Teknologi.id- Pada tahun 2020 perusahaan seperti Rogers, Telus, Videotron, dan Bell menjadi penyedia teknologi jaringan 5G di Kanada.

Selain itu ada enam operator Kanada lainnya yang akan menyediakan teknologi ini dalam dua tahun ke depan. 

Teknologi 5G dirancang untuk menghadirkan koneksi telekomunikasi yang cepat. Saat teknologi ini diluncurkan pada tahun 2020, para insinyur dari University of Ottawa (U of O) sudah mulai memikirkan tentang teknologi telekomunikasi 6G.

Profesor teknik, Melike Erol-Kantarci, yang juga Ketua Riset Kanada di AI-Enabled Next-Generation Wireless Networks, mengatakan:

“Sistem komunikasi nirkabel menjadi semakin rumit, sehingga mereka berada di luar jangkauan dan interpretasi manusia, ”kata Erol-Kantarci, dikutip dari The Fulcrum hari Rabu 10 Maret 2021.

Baca juga: 9 Tren Teknologi yang Mungkin Bisa Mengubah Dunia

Nah, disini kecerdasan buatan (AI) dibutuhkan. Erol-Kantarci mengatakan AI adalah komponen penting dari teknologi 6G karena menggantikan apa yang tidak dapat dicapai oleh para insinyur.

“Kami memiliki begitu banyak peralatan, begitu banyak komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang mencoba bekerja sama. Jadi, harus ada algoritma pengambilan keputusan yang dapat membuat keputusan otonom (tanpa perlu campur tangan manusia),” ujarnya.

Sementara teknologi 6G sedang dalam tahap awal pengembangan, diharapkan pada akhirnya akan menggantikan teknologi 5G dalam waktu sekitar 10 tahun.

Dalam tahap pengembangan awal ini, Erol-Kantarci menjelaskan bahwa para peneliti mencoba memutuskan apa yang dapat dilakukan oleh teknologi 6G, kuncinya adalah berpikir 'futuristik' dan memprediksi apa kebutuhan konsumen di masa depan.

Baca juga: Teknologi Internet of Things Akan Mendominasi di Masa Depan

“Misalnya, saat pengembangan 5G pertama kali dimulai 10 tahun lalu, idenya adalah mencapai latensi satu milidetik,” kata Erol-Kantarci.

Latensi adalah jeda waktu teknologi telekomunikasi antara saat pengguna memerintahkan tugas dan saat perintah dijalankan oleh teknologi tersebut. 

Saat ini, 5G belum dapat mencapai latensi satu milidetik, jadi tujuan barunya adalah 6G mencapai latensi 1 milidetik.

Foto: DigiAnalysys

Teknologi 6G, diharapkan dapat membuat smart factories, komunikasi holografik, dan internet ‘indera’ (yang memungkinkan pengguna merasakan empat indera melalui gelombang udara, ini termasuk penglihatan, suara, penciuman, dan sentuhan).

6G juga diharapkan mampu menggabungkan dunia virtual dengan kehidupan nyata. Melalui realitas, benda-benda digital dan benda fisik dapat berada dalam ruang yang sama.

Baca juga: Canggih, Microsoft Mesh Bisa Bikin Meeting dengan Hologram

Foto: Tech Republic

“Bayangkan mengunjungi toko secara virtual untuk menyentuh kain atau bayangkan mencium parfum sebelum Anda membelinya secara online,” jelas Erol-Kantarci.

“Contoh lain bisa jadi rumah pintar dan apapun yang berhubungan dengan sensor yang berkomunikasi satu sama lain,” kata Elsayed, seorang mahasiswa PhD U of O yang bekerja dengan Erol-Kantarci.

Teknologi ini juga diharapkan dapat membantu dalam bidang kesehatan, khususnya bagi wilayah yang belum memiliki fasilitas kesehatan yang mumpuni.

Secara teoritis, hal ini memungkinkan petugas layanan kesehatan untuk melakukan konsultasi dan operasi virtual bagi orang-orang yang tidak dapat pergi ke kantor dokter atau rumah sakit.

Namun, masih banyak penelitian yang diperlukan untuk melampaui batas teknologi saat ini dan mendapatkan hasil maksimal dari penemuan masa depan.

“Prediksi kami mungkin tidak masuk akal 10 tahun dari sekarang, tetapi kami harus melakukan percobaan ini,” kata Erol-Kantarci.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar