Bioprinter 3D Ini Bisa Menjadi Harapan Penderita Diabetes

Ikhsan Hanif Fuadi . April 26, 2021


(Gambar: EPFL)

Teknologi.id - Sebuah kabar baik datang dari salah satu penelitian oleh Laboratory of Applied Photonics Devices (LAPD) di Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL) yang berhasil menemukan printer 3D yang mampu mencetak jaringan biologis hanya dalam 30 detik.

Hal ini tentu merupakan angin segar bagi para penderita diabetes. Pasalnya, diabetes merupakan salah satu penyakit berbahaya di dunia dan masuk ke dalam daftar teratas penyakit mematikan di Indonesia.

Penyakit diabetes ini disebabkan oleh glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak mampu diserap oleh sel tubuh dengan baik. Hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas tidak dapat mengendalikan kadar gula dalam darah tersebut sehingga tidak dapat menghasilkan energi. Hal ini tentu mengganggu kinerja pankreas dan menjadikannya sebuah penyakit berbahaya.

Baca juga: Terobosan: Ilmuwan Ciptakan Kornea Manusia dari 3D Printing Untuk Pertama Kalinya

Readily3D, sebuah perusahaan yang didirikan tahun 2020 menemukan suatu inovasi dalam dunia medis dengan menciptakan sebuah bioprinter 3D yang dapat mencetak jaringan biologis untuk organ pankreas. Penelitian tersebut juga dikatakan telah berlangsung sejak tahun 2017 di EPFL.

"Mengembangkan sistem yang dapat mencetak jaringan 3D pada skala sentimeter kubik dan mereplikasi fungsi dari pankreas dengan tepat merupakan sebuah tantangan besar, yang mana kami harap dapat bertemu dengan teknologi ini," ungkap Christophe Moser selaku kepala LAPD dan Co-founder dari Readily3D.

(Video: EPFL)

Bentuk transparan dari replika elektronik berukuran kecil pankreas manusia akan terlihat di layar komputer sebelum dicetak. Bentuk tersebut akan dicetak menggunakan gel biologis hanya dalam waktu 30 detik pada bioprinter yang semuanya diambil dari sampel sel induk manusia.

Terdapat banyak manfaat dari pembuatan jaringan biologis melalui bioprinter 3D ini. Selain jaringan yang dibuat berasal dari sel induk pasien sendiri, pengujian terhadap hewan juga tidak diperlukan sehingga lebih efektif dan efisien. Pasien juga tidak perlu mencoba berbagai macam obat-obatan yang tentunya memiliki efek samping di kemudian hari.

Baca juga: KFC Kerjasama dengan Perusahaan Bioprinting 3D untuk Membuat Nugget Ayam

Proyek ini mendapatkan dukungan oleh EU's Horizon 2020 Framework Programme untuk mengembangkan lebih lanjut mengenai model hidup pertama dari pankreas dalam 3 tahun kedepan. Total dana yang diberikan menyentuh angka €3.6 juta atau sekitar Rp63 miliar.

Readily3D juga berencana untuk mengembangkan inovasi tersebut untuk keperluan lain di dunia medis, seperti jaringan pada kanker hingga memproduksi organ transplantasi.

(ihf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar