
Foto: VOI
Teknologi.id - Kebijakan pelelangan pita frekuensi 1,4 GHz oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menandai fase baru dalam pembangunan infrastruktur digital Indonesia. Langkah ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan kualitas layanan internet, tetapi juga pada pemerataan akses yang selama ini menjadi tantangan utama di berbagai wilayah. Pemerintah memandang bahwa percepatan transformasi digital tidak dapat dicapai tanpa fondasi konektivitas yang kuat, stabil, dan terjangkau. Oleh karena itu, frekuensi 1,4 GHz dipilih sebagai salah satu instrumen strategis untuk memperluas jangkauan layanan internet cepat, terutama di daerah yang belum tersentuh jaringan serat optik.
Pemerintah menargetkan agar lelang frekuensi ini dapat mendorong tersedianya layanan internet murah dengan kapasitas hingga 100 Mbps, sehingga masyarakat dapat menikmati koneksi yang lebih memadai untuk kebutuhan pendidikan, pekerjaan, hingga layanan publik berbasis digital. Dengan kapasitas tersebut, frekuensi 1,4 GHz dinilai mampu menjembatani kesenjangan digital yang selama ini terjadi antara wilayah perkotaan dan daerah terpencil.
Baca Juga: Komdigi Siapkan Posko Pemulihan Trauma Untuk Anak di Sumatra
Pembangunan nasional melalui akses internet bukan lagi sekadar fasilitas pendukung, melainkan kebutuhan dasar yang menentukan kualitas partisipasi masyarakat dalam ekonomi digital. Pemerintah menyadari bahwa tanpa intervensi yang tepat, kesenjangan akses dapat memperlebar ketimpangan sosial dan ekonomi. Karena itu, program Internet Rakyat dirancang agar tarif layanan dapat disesuaikan dengan kemampuan masyarakat, sehingga kelompok berpenghasilan rendah tetap dapat menikmati layanan internet yang layak.
Ambisi Besar Komdigi CIptakan Internet Murah untuk Semua
Dalam acara Deklarasi Arah Indonesia Digital: Terhubung, Tumbuh, Terjaga, Menteri Komdigi, Meutya Hafid, menegaskan bahwa lelang frekuensi 1,4 GHz merupakan tonggak penting untuk menghadirkan internet murah bagi masyarakat. Ia menyebutkan bahwa layanan ini diharapkan dapat dirasakan mulai 2026.
Pernyataan tersebut sejalan dengan arah kebijakan digital nasional yang tertuang dalam RPJMN 2025–2029, yang menempatkan keterjangkauan internet sebagai salah satu prioritas utama. Pemerintah menilai bahwa inklusivitas digital tidak hanya berbicara tentang ketersediaan jaringan, tetapi juga kemampuan masyarakat untuk mengaksesnya.
Lelang Frekuensi 1,4 GHz, Siapa Pemenangnya dan Mengapa Ini Penting?
Lelang frekuensi 1,4 GHz dimenangkan oleh dua perusahaan:
- Surge – Regional I (Jawa, Papua, Maluku)
- MyRepublic – Regional II dan III
Informasi mengenai pemenang lelang ini juga diperkuat oleh laporan Suara.com, yang menyebutkan bahwa frekuensi 1,4 GHz dilelang untuk mendukung layanan internet murah berbasis Broadband Wireless Access (BWA).
Frekuensi 1,4 GHz dipilih karena memiliki karakteristik yang ideal untuk layanan internet tetap nirkabel (Fixed Wireless Access/FWA). Menurut DetikInet, pita 1,4 GHz menyediakan lebar pita 80 MHz yang dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan internet cepat hingga 100 Mbps.
Dengan teknologi FWA, penyedia layanan dapat menghadirkan internet cepat tanpa harus membangun jaringan fiber optik yang mahal dan memakan waktu.
Benarkah Masyarakat Bisa Mendapatkan Internet 100 Mbps Hanya dengan Rp100.000?
Surge bekerja sama dengan Orex Sai untuk menghadirkan layanan Internet Rakyat dengan kecepatan 100 Mbps seharga Rp100.000 per bulan. Layanan ini memanfaatkan teknologi 5G FWA berbasis frekuensi 1,4 GHz.
Layanan Internet Rakyat Surge menawarkan paket 100 Mbps unlimited dengan harga Rp100.000 per bulan, memanfaatkan teknologi FWA di spektrum 1,4 GHz.
Model layanan ini dirancang untuk:
- Menghadirkan internet cepat tanpa pemasangan kabel.
- Menekan biaya operasional penyedia layanan.
- Memperluas jangkauan internet ke wilayah yang belum tersentuh fiber
Jika implementasinya berjalan sesuai rencana, Internet Rakyat berpotensi menjadi salah satu program internet murah paling masif dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga: Aturan Baru Komdigi, Pemilih Nomor HP Baru Wajib Setor Rekam Wajah
Cara Mengecek Ketersediaan Layanan Internet Rakyat
Masyarakat dapat mengecek ketersediaan layanan melalui situs resmi internetrakyat.id. Berikut langkah-langkahnya:
Cara Mengecek Area Layanan
- Buka situs internetrakyat.id
- Gulir ke bagian bawah halaman hingga menemukan peta Indonesia.
- Area berwarna merah menandakan wilayah yang sudah terjangkau layanan Internet Rakyat.
Cara Melakukan Pra-Registrasi Internet Rakyat
Untuk mendaftar layanan, pengguna dapat melakukan pra-registrasi secara online:
- Buka internetrakyat.id
- Pilih menu “Pra-Registrasi Sekarang”.
- Isi data diri: nama, email, nomor WhatsApp.
- Tekan “Kirim OTP” dan masukkan kode verifikasi.
- Isi data lokasi lengkap.
- Tambahkan titik koordinat melalui peta.
- Setujui syarat layanan dan selesaikan registrasi.
Proses ini dirancang agar penyedia layanan dapat memetakan permintaan dan mempercepat pembangunan jaringan di wilayah prioritas. Program ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang pemerataan akses, inklusivitas digital, dan masa depan Indonesia sebagai negara yang benar-benar terhubung.
Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News
(dim/sa)

Tinggalkan Komentar