.png)
Foto: komdigi
Teknologi.id- Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dalam beberapa pekan terakhir dipicu oleh Siklon Tropis Senyar itu menyebabkan 753 orang tewas, 650 orang hilang, 2.600 orang terluka, serta 1,2 juta warga mengungsi di 50 kabupaten/kota. Tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga menyisakan dampak psikologis, terutama bagi anak-anak. Menyadari pentingnya pemulihan kondisi mental bagi para korban, khususnya kelompok rentan, Kementerian Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi) mengambil langkah cepat dengan menyiapkan posko untuk memulihkan trauma pada anak di beberapa titik terdampak.
Upaya ini dilakukan guna memastikan bahwa proses pemulihan pascabencana tidak hanya berfokus pada fisik, tetapi juga kesehatan mental masyarakat. Komdigi membuka Posko Dukungan Psikososial sebagai ruang aman (safe space) bagi anak-anak terdampak banjir.
Baca juga: Satria-1 & Starlink Dikerahkan Pulihkan Komunikasi Banjir Aceh–Sumatera
Posko pertama ini didirikan di Masjid Alhafiz, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Tempat ibadah tersebut disulap menjadi tempat pengungsian dan area ramah anak yang menyediakan ruang istirahat, aktivitas permainan, dan pendampingan psikologis. Kehadiran posko ini menjadi solusi bagi anak-anak yang hingga kini belum dapat kembali ke rumahnya karena masih tergenang banjir maupun rusak parah.
Foto: komdigi
Posko Dukungan Psikososial Fokus Utamanya Anak-Anak
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, meninjau langsung posko tersebut. Ia menegaskan bahwa pemulihan mental harus menjadi prioritas yang setara dengan bantuan fisik. Disampaikan pula bahwa posko ini memang fokus utamanya adalah anak-anak. Hal ini dipertimbangkan karena jika nanti banjirnya reda, anak- anak yang belum bisa beraktivitas seperti biasanya di rumah masing-masing diperbolehkan menggunakan tempat ini untuk bermain.
Meutya menambahkan bahwa posko ini bukan sekadar tempat beristirahat, melainkan ruang ceria untuk mengikis trauma akibat bencana. “Anak-anak tidak hanya sekadar duduk diam. Jadi setiap hari nanti ada kegiatan, mulai dari menggambar, permainan, hingga menonton video edukasi bersama-sama,” ujarnya. Ia berharap kegiatan tersebut dapat membantu anak-anak memproses pengalaman traumatis yang mereka alami. “Mudah-mudahan ini bisa meredakan trauma, meskipun pasti kesulitannya luar biasa, tapi ini bisa sedikit membantu, khususnya bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Di dalam posko, Komdigi menyiapkan berbagai fasilitas seperti konseling individu dan kelompok, terapi bermain, hingga aktivitas edukatif untuk mengembalikan rasa aman dan kegembiraan anak. Relawan psikososial yang bertugas telah dibekali pendekatan pendampingan khusus untuk membantu anak mengekspresikan ketakutan dan kecemasan mereka.
Melalui Posko Dukungan Psikososial ini, Komdigi ingin memastikan bahwa penanganan bencana tidak hanya berhenti pada penyelamatan fisik, tetapi juga menyentuh dimensi kesehatan mental yang seringkali terabaikan. Pemerintah berharap upaya ini dapat membantu anak-anak Sumatera bangkit dari trauma dan kembali menjalani hari-hari mereka dengan lebih ceria, aman, dan penuh harapan.
Komdigi menggandeng berbagai pihak dalam menjalankan posko, termasuk relawan lokal, fasilitator psikososial, dan unsur pemerintah daerah. Pendekatan kolaboratif ini memastikan pendampingan berjalan menyeluruh, mulai dari konseling individu, terapi bermain, hingga dukungan bagi orang tua.
Program ini mendapat respons positif dari warga di posko darurat. Banyak orang tua mengaku kehadiran posko membuat anak-anak lebih tenang dan bersemangat kembali setelah mengalami hari-hari menakutkan. Kepala Desa Hamparan Perak, Muhammad Helmi, bahkan menegaskan bahwa Meutya merupakan satu-satunya menteri yang datang langsung menemui warganya. Ia berharap kunjungan tersebut dapat menghadirkan solusi jangka panjang dan memberikan dorongan semangat bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Baca juga: Gratiskan Starlink untuk Korban Banjir Sumatera, Elon Musk: Tak Etis Ambil Untung
Penyaluran Bantuan Dipercercepat melalui #KomdigiPeduli
Di luar pendampingan psikososial, Tim Penyaluran Bantuan Kemanusiaan #KomdigiPeduli terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai penyelenggara, asosiasi, serta komunitas postelsiar digital guna mempercepat penyaluran bantuan ke daerah-daerah yang terdampak bencana. Usaha ini dilakukan dengan koordinasi yang cukup intensif agar sejumlah langkah dapat berjalan bertahap.
Tidak hanya berfokus di Hamparan Perak, Komdigi juga membuka Posko Pusat Informasi dan Media Center di sejumlah titik sebagai dukungan bagi komunikasi darurat dan koordinasi penanganan bencana.
Beberapa lokasi posko tersebut meliputi:
- Aceh: Berada di Gedung Sekretariat Daerah (Sekda) Aceh
- Sumatera Barat: Berada di area Komplek Kantor Gubernur Sumbar
- Sumatera Utara: Dibuka di Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Sumut serta di GOR Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng)
Posko ini akan difungsikan sebagai tempat kerja jurnalis, pusat penyelenggara konferensi pers, titik koordinasi lapangan bagi satuan Komdigi, operator seluler, pemda dan pemangku kepentingan lainnya.
Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News
(ir/sa)

Tinggalkan Komentar