Foto: Tribunnews
Teknologi.id - Kapal selam milik TNI Angkatan Laut KRI Nanggala-402
dilaporkan hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu pagi 21 April kemarin.
Kapal selam itu merupakan kapal
pabrikan asal Jerman pada tahun 1979. Buatan industri Howaldt Deutsche Werke
(HDW), Kiel, dengan tipe U-209/1300.
Kapal selam KRI Nanggala-402
diambil dari senjata pewayangan Nanggala. Kapal itu memiliki berat 1.395 ton,
dengan panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter dengan draft 5,5 meter.
KRI Nanggala-402 memiliki kecepatan 11,5 knot hingga 21,5 knot. Kapal ini dapat diisi oleh awak kapal hingga 34 orang. Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan Torpedo jenis SUT.
Baca juga: Indonesia Buat Pangkalan Militer di Natuna, ini Tujuannya
KRI Nanggala-402 dilengkapi
dengan 4 mesin diesel elektrik dan dapat melaju kurang dari 25 knot atau
sekitar 40 kilometer per jam, dan memiliki kecepatan di permukaan sekitar 20
kilometer per jam.
Kapal buatan Jerman itu mampu
menyelam selama 3 bulan dengan kedalaman maksimal 500 meter di bawah permukaan
laut.
KRI Nanggala-402 dilengkapi
persenjataan 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung dengan jarak tembaknya
hingga 2 mil.
Dikutip dari CNN Indonesia, pada bagian sensor KRI Nanggala mempunyai sonar jenis CSU-3-2 Suite yang dapat melacak setiap benda bergerak yang berada di sekitar kapal selam.
Di Indonesia KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam kedua jenis kapal selam kelas Cakra. KRI Nanggala termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut.
Baca juga: Indonesia Buat Kapal Perang Baru, Punya Senjata Canggih
Foto: VOI
Namun berdasarkan informasi KRI
Nanggala-402 diduga tenggelam dengan kedalaman 700 meter di bawah permukaan
laut.
Lubuk laut Bali memiliki
kedalaman lebih dari 1.500 meter di bawah permukaan laut. Dugaan sementara, ada
kemungkinan tangki BBM kapal tersebut rusak.
Dikutip dari Detik, tumpahan
minyak diduga dari kapal selam RI Nanggala-402 sempat terlihat di perairan
sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
Hingga artikel ini diterbitkan, kapal
selam KRI Nanggala-402 belum berhasil dievakuasi naik ke permukaan.
TNI AL tengah mengirim 2 kapal selam
guna melakukan penyisiran di titik kordinat hilangnya kapal selam tersebut.
(fpk)