Indonesia Buat Pangkalan Militer di Natuna, ini Tujuannya

Fabian Pratama Kusumah . April 12, 2021

Foto: Indonesia.go.id

Teknologi.id – Laut Natuna Utara (Laut China Selatan) banyak negara yang memiliki perbatasan di Selat tersebut, seperti Singapura, Vietnam, China dan Kamboja.

Indonesia melalui TNI AL dikabarkan membangun pangkalan militer baru di Natuna, Kepulauan Riau, Selasa 5/4/2021.

Rencana menambah pangkalan militer itu muncul setelah sejumlah kapal China diketahui memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Melansir dari Antara, Marsekal Hadi Tjahjanto kepala TNI, meletakkan batu pertama untuk pembangunan pangkalan militer Pasukan Tempur Angkatan Laut Komando Armada Pertama.

Baca juga: Indonesia-Korsel Lanjutkan Proyek Pesawat Tempur KFX/IFX

Pangkalan komando itu akan menjadi bagian dari Komando Eksekutif Operasi Pertempuran di Indonesia barat.

Fungsinya sebagai Pos Komando Keamanan Angkatan Laut Terintegrasi. Kehadirannya diharapkan membantu menguatkan Unit TNI Terintegrasi di Natuna, tepatnya di wilayah utara Selat Karimata.

Natuna menjadi titik sangat strategis bagi wilayah Indonesia, karena menjadi pintu masuk ke Laut Natuna Utara. Natuna adalah kunci strategi TNI untuk memperkuat pasukan pertahanan Indonesia.

Sementara itu, Jepang kian antusias untuk mengirimkan alutsista ke Indonesia.

Dilaporkan Grid dari The Diplomat, reporter Sebastian Strangio melaporkan akhir Maret lalu jika Jepang dan Indonesia sudah sepakat utuk membuka ekspor sektor pertahanan dari Jepang ke Indonesia.

Baca juga: 7 Senjata Militer Termahal di Dunia, Indonesia Mau Beli?

Pakta itu ditandatangani saat pembicaraan keamanan "dua plus dua" pada 30 Maret antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri dari kedua negara.

Kedua negara memiliki kepentingan yang sama yaitu sama-sama khawatir dengan pengaruh dan tekanan China di Laut Natuna Utara dan Laut Natuna Timur.

Menurut laporan, di bawah ekspor senjata, Jepang bisa mengirimkan sampai 8 kapal fregat siluman Mogami baru ke Angkatan Laut Indonesia.

Kapal-kapal itu dikenal dengan nama 30FFM, 30FF, 30DX, dan 30DEX, mereka adalah fregat mutakhir multi-peran pertama.

Hal ini menunjukkan tekad Indonesia untuk mempertahankan wilayah dan kedaulatan meskipun tidak terlibat kepentingan apapun di Laut Natuna Utara.

(fpk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar