Foto: Indomiliter
Teknologi.id – Kapal selam milik Prancis kelas Rubis Emeraude dilaporkan
sempat mampir ke perairan Indonesia dan bertemu dengan Angkatan Laut RI.
Pertengahan April lalu, kapal
selam itu dilaporkan telah kembali ke pangkalan mereka di Toulon, Prancis.
Kapal selam itu telah
menyelesaikan misi latihan bersama Angkatan Laut Australia dan Amerika Serikat
di sekitar perairan Pasifik.
Sebelum kembali ke Prancis, kapal
selam ini sempat mengunjungi Selat Sunda dan bertemu dengan kapal Angkatan Laut
RI.
Kapal selam Prancis ini termasuk
tipe rubis. Tipe Rubis merupakan kelas kapal selam nuklir generasi pertama
Angkatan Laut Perancis.
Kapal ini pertama diluncurkan pada
1986. Emeraude merupakan kapal selam keempat dari seri Rubis.
Namun antara Mei 1994 dan Desember 1995, kapal selam ini dirombak sehingga kapal selam ini naik tingkat jadi level Amethyste.
Baca juga: Fakta MV Swift Rescue yang Berhasil Temukan KRI Nanggala-402
Tipe kapal selam ini disebut
sebagai kapal selam nuklir paling kompak hingga saat ini. Lambung kapal rubis
ini terbuat dari baja elastisitas tinggi 80 HLES.
Untuk tabung torpedo yang
diluncurkan rudal anti-kapal Exocet SM39 diproduksi oleh MBDA yang sebelumnya
EADS Aerospatiale.
Dikutip dari CNN Indonesia, kapal
selam itu memiliki kapasitas untuk membawa 14 rudal dan torpedo dalam muatan
campuran.
Keempat tabung torpedo 533 mm
dilengkapi dengan sistem ram pneumatik untuk mengeluarkan torpedo dari tabung.
Baru-baru ini beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa penyebab KRI Nanggala-402 tenggelam akibat tembakan rudal kapal tersebut.
Baca juga: 5 Kapal Selam Paling Canggih di Dunia, Ada Milik Indonesia?
Dikutip dari Kompas, Kepala Pusat
Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad memastikan bahwa kabar KRI
Nanggala-402 tenggelam terkena rudal adalah hoaks.
Diberitakan sebelumnya, analisis
awal tenggelamnya KRI Nanggala-402 lebih pada faktor alam.
Sesuai saran pabrikannya, KRI
Nanggala-402 dapat menyelam pada kedalaman 250-500 meter. Namun diduga kapal
tersebut tenggelam hingga kedalaman 850 meter di bawah permukaan laut.
Kendati demikian, rencananya badan
kapal Nanggala-402 akan diangkat terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab pasti
tenggelamnya kapal selam itu.
(fpk)