Helm merupakan
alat keselamatan yang
wajib dipakai setiap pengendara sepeda
motor. Helm berfungsi melindungi kepala ketika terjadi benturan. Namun, helm khususnya model full face yang aman malah kurang diminati. Karena, kebanyakan pengendara sepeda motor merasa helm tersebut berat dan merasa hawanya lebih panas. Terkadang, ventilasi pada pelindung kepala tersebut masih kurang untuk mendinginkan kepala. Tetapi, seiring berjalannya waktu industri otomotif terus berkembang dengan meluncurkan produk terbaru, salah satunya helm. Salah satu pabrikan helm di Amerika Serikat berhasil menciptakan helm dengan air conditioner (AC) pertama yang sudah diproduksi massal. Nama helmnya Feher ACH-1. Feher juga mengklaim
inovasi helmnya ini merupakan helm ber-AC
pertama di
dunia yang sudah tersedia di pasaran. Helm ini murni dilengkapi dengan AC, bukan sebuah perangkat tambahan yang ditempelkan ke helm seperti BluSnap, AC tambahan pada helm yang dikenalkan awal tahun lalu. Feher ACH-1 menggunakan teknologi thermoelectric seperti pada sistem pendinginan jok
mobil mewah yang dinamaakn Mr.Cool. Steve Feher, penemu Feher ACH-1, mengatakan helm tersebut di desain dengan material berkualitas, seperti pada jok mobil Lexus hingga Rolls Royce. Cara kerja
teknologi thermoelectric tadi menggunakan sistem konveksi. Sistem tersebut berupa kipas yang akan menghisap udara dari luar, kemudian udara tadi akan didinginkan dengan modil pendinginan sebelum disirkulasikan ke bagian inner liner (busa) helm. Visordown melansir bila udara yang tersirkulasi mampu mencapai suhu 15 derajat, namun pabrikan menjanjikan tidak akan membuat otak membeku, karena fokus utamanya untuk menurunkan suhu interior helm di sekitar kepala agar pengendara semakin nyaman. Bentuk helm Feher ACH-1 sama seperti helm pada umumnya, dimensinya sedikit memanjang di belakang sebagai penyematan
sistem thermoelectric AC. Hebatnya lagi, AC yang ada pada belakang helmnya ini tidak terlihat seperti tempelan, jadi seakan menyatu dengan helm. Meski demikian, ada kelemahan dari helm ini. Feher misalnya menyarankan helmnya dipakai saat hujan atau kondisi lingkungan dingin. Selain itu, helm berbobot 1,45 kg tersebut juga harus disambungkan dengan aki motor agar sistemnya bisa bekerja. Dan, Feher ACH-1 ini tidak menggunakan baterai atau solar panel. Penggunanya harus menyolokan kabel ke aki motor untuk membuat sistem AC pada helm
bekerja. Helm ini tersedia atas 3 pilihan warna, putih, silver dan hitam. Sayang, helm berpendingin udara dengan harga perkenalan 549 dolar Amerika atau sekitar Rp 8 juta (nilai tukar Rupiah per 24 Agustus 2018) ini hanya tersedia di daratan Amerika Serikat saja .
Baca juga: Ada Lovelace, Programmer Pertama di Dunia