Jadi Mitra Kartu Prakerja, Penunjukan Skill Academy by Ruangguru Tuai Polemik

Teknologi.id . April 15, 2020

Foto: Instagram @belvadevara

Teknologi.id - Pendaftaran Kartu Prakerja baru saja resmi dibuka beberapa hari lalu, namun penunjukan salah satu mitranya, yakni Skill Academy by Ruangguru menuai polemik.

Beberapa pihak menilai penunjukan Skill Academy by Ruangguru sebagai mitra program pemerintah tidaklah etis, dikarenakan Adamas Belva Syah Devara yang menjabat Chief Executive Officer (CEO), kini juga menjabat sebagai salah satu staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio menilai seharusnya pemerintah tidak menunjuk sebuah organisasi sebagai mitra dimana pemilik organisasi tersebut memiliki jabatan di pemerintahan.

"Ketika yang punya organisasi ada di pemerintahan sebaiknya tidak ikut. Karena tidak etis," kata Agus, dikutip dari Okezone, Rabu (15/4).

Baca juga: Resmi Dibuka, Begini Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja di Situs Prakerja.go.id

Sependapat, Pengamat Ekonomi INDEF Bhima Yudhistira menyayangkan jika program ini dijadikan ajang bagi-bagi proyek, terlebih di tengah kondisi yang serba susah akibat pandemi COVID-19.

“Penunjukan proyek sangat berbau nepotisme sebab ada konflik kepentingan yang tegas terlihat yakni stafsus milenial juga menjabat sebagai founder dari penyelenggara pelatihan online. Ini bisa merujuk juga pada oligarki jenis baru, atas nama startup dan kondisi darurat kemudian main tunjuk aja,” ujar Bhima.

Ia pun mengaitkannya dengan kasus-kasus serupa di masa pemerintahan Orde Baru. Menurutnya, yang terjadi saat ini jauh lebih buruk dari Era Orde Baru. Sebab, nepotisme dilakukan secara terang-terangan dan yang lebih ironis dilakukan oleh anak muda.

“Dulu Era Orba, bagi-bagi proyek, terjadi tapi diam-diam. Ini era reformasi kok terang-terangan, dan dilakukan anak muda?” kata Bhima.

Sementara itu, Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik juga menanggapi penunjukan tersebut. Dalam cuitan Twitternya, Ia mengaitkan penunjukkan Skill Academy tersebut dengan pasal kekebalan hukum dalam Perppu COVID-19 yang baru-baru ini disahkan.

"Perusahaan yang dipimpin stafsus Milienial Presiden jadi salah satu mitra pemerintah dalam menjual pelatihan online bagi peserta kartu prakerja. Total anggaran dari negara: Rp 5,6 triliun. Kini kita tahu apa guna pasal "kekebalan hukum" dalam Perppu COVID-19 itu," kicau Rachland

Baca juga: Ini Cara Mudah Kirim Pesan Terjadwal di WhatsApp

Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi dan Chief Executive Officer (CEO) Skill Academy, Adamas Belva Delvara menyatakan siap mundur dari jabatannya jika kata dia, terjadi konflik kepentingan antara perusahaan yang dipimpinnya, Ruang Guru dengan program Kartu Prakerja.

"Saya sedang konfirmasi ulang ke Istana apakah memang ada konflik kepentingan? Saya sendiri tidak ikut proses seleksi mitra. Jika ada, tentu saya siap mundur dari stafsus saat ini juga. Saya tidak mau menyalahi aturan apa pun," ujar Belva dalam keterangannya, Rabu (15/4).

Lewat akun Twitter- nya, Belva juga menyanggah keterlibatan maupun kepentingannya memasukkan ruang guru sebagai mitra pemerintah. Ia menegaskan, tidak pernah terlibat dalam proses penunjukan Ruang Guru melalui Skill Academy ditunjuk menjadi salah satu digital platform pada program Kartu Prakerja.

(dwk)

Share :