Teknologi.id - Satelit Republik Indonesia, yang dikenal sebagai Satria-1, diluncurkan ke luar angkasa dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada pukul 18.21 waktu Florida atau 05.21 WIB. Roket Falcon 9 membawa satelit ini ke angkasa setelah terdengar suara bum yang menggelegar saat lepas landas.
Satelit Satria-1 memiliki bobot 4,6 ton dan dibawa oleh roket Falcon 9 setinggi 70 meter dengan berat 580 ton. Roket ini terdiri dari tiga komponen utama: step 1, step 2, dan fairing, yang semuanya diluncurkan bersama dengan satelit.
Dalam beberapa menit setelah lepas landas, roket bagian pertama dari Falcon 9 lepas dan roket kedua melanjutkan penerbangan. Roket pertama akan kembali ke Bumi dalam waktu sekitar 8 menit untuk digunakan dalam peluncuran satelit lain oleh SpaceX.
Setelah roket mencapai tahap kedua, Satelit Satria-1 akan melakukan eletric orbit raising, yang membutuhkan waktu sekitar 145 hari.
Satelit Satria-1 memiliki kapasitas 150 Gbps dan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Satelit ini termasuk dalam kategori Very High Throughput Satellite (VHTS) dan memiliki masa hidup hingga 15 tahun.
Baca juga: Kominfo Ungkap Masyarakat Bisa Ikut Nikmati Internet Satelit SATRIA-1, Begini Caranya
Jangkauan Layanan Satelit Indonesia Satria-1
Kapasitas satelit ini akan digunakan untuk menyediakan layanan internet di 150.000 titik di seluruh Nusantara. Daerah-daerah yang akan mendapatkan layanan tersebut mencakup Sumatra (54.400 titik), Sulawesi (23.900 titik), Jawa (19.400 titik), Kalimantan (19.300 titik), Papua dan Maluku (18.500 titik), serta Bali dan Nusa Tenggara (13.500 titik).
Proyek strategis nasional ini dilakukan oleh PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), sebuah badan usaha swasta yang terbentuk melalui Konsorsium PSN yang memenangkan tender dari pemerintah untuk mengoperasikan satelit ini.
Proyek ini merupakan kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha dengan skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha). PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) bertanggung jawab atas pembuatan satelit ini dan merupakan perusahaan yang terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)