Foto: Facebook Paytren
Teknologi.id - Yusuf Mansur
beberapa waktu lalu viral setelah videonya yang mengaku butuh uang Rp1 triliun demi Paytren.
Namun, melalui akun media
sosialnya, Yusuf Mansur justru mengaku butuh uang hingga Rp200 triliun dalam sebulan untuk kebutuhan Paytren.
"Salah itu, 200T. Itu 1T mah
contoh doang. Jangan sampe salah jalan. Butuh ya butuh. Tapi kalo salah jalan,
tar malah ribet. Sip dah. Jadi bukan 1T. 200 T per Bulan," ujarnya dalam
screenshot percakapan yang diunggah di Instagram.
Menurut Mansur, dana tersebut
juga akan digunakan untuk rumah-rumah tahfizh, pesantren baru, mempekerjakan
300-500 orang, hingga modal menuju initial
public offering (IPO).
Keinginannya untuk melakukan IPO
Paytren ini memang sejak 2020. Namun mundur ke hingga sekarang.
"Terus diupayakan, Insya
Allah 2023 sudah nggak ada halangan. Yang mau IPO cakep-cakep asli, tunggu
aja," jelas dia.
Dia juga menyampaikan, saat ini
dirinya memang melakukan banyak hal. Karena itu jika masih ada kekurangan
adalah hal yang wajar.
"Jika ada yang belum
sempurna di banyak hal juga wajar. Misalnya kita bangun 10 atau 20 rumah. Terus
orang bilang kok lu punya rumah 10 belum pada beres? Ya tenang, belum, nanti
juga beres," jelasnya.
Baca juga: Segera IPO, Tiket.com akan Merger dengan BliBli?
Yusuf Mansur mengatakan bahwa
angka Rp200 triliun itu bukan hanya demi keperluan untuk Paytren semata.
"(Rp 200 triliun) buat
impian, cita-cita, narasi-narasi baik dan kebaikan membangun rumah tahfidz di
seluruh desa, bisa satu atau bahkan dua rumah tahfiz setiap desa, putra-putri,”
“Dan desanya bukan cuma di
Indonesia tapi di dunia. Lalu membangun pesantren darul quran dan pesantren
tahfidz lengkap dari SD sampai perguruan tinggi di seluruh kota bukan cuma di
Tanah Air, tapi di seluruh dunia," jelasnya.
Selain itu, dana tersebut juga
diperlukan untuk membiayai rumah sakit-rumah sakit, membangun jembatan-jembatan
yang menghubungkan antardesa yang tertinggal, membangun jalanan dan lain
sebagainya.
(fpk)