
Foto: Getty Image
Teknologi.id – Kompetisi di arena Artificial Intelligence (AI) generatif kembali memanas. xAI, perusahaan kecerdasan buatan yang didirikan oleh Elon Musk, resmi meluncurkan senjata terbarunya: Grok Imagine, fitur ini hadir sebagai AI yang mampu menciptakan gambar (text-to-image) dan video (image-to-video) hanya dari input teks atau foto yang diunggah pengguna. Peluncuran Grok Imagine secara langsung menempatkan xAI sebagai kompetitor serius bagi raksasa AI lain, seperti OpenAI dengan Sora dan Google DeepMind dengan Veo.
Grok Imagine memperkenalkan beberapa keunggulan teknis yang menantang pesaingnya. Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuan menghasilkan video dengan durasi hingga 15 detik lengkap dengan audio. Durasi ini jauh lebih panjang dibandingkan model sekelasnya, seperti Google Veo 3 yang hanya mampu membuat video 8 detik.
Namun, yang paling menarik sekaligus kontroversial dari peluncuran ini adalah filosofi "kebebasan" yang diusung oleh xAI, yang diwujudkan melalui fitur khusus bernama "spicy mode".

Foto: Timothy Beck Werth
Kebebasan Konten dan Spicy Mode
Pendekatan Grok Imagine, terutama dengan fitur spicy mode, sangat berbeda dari model-model AI arus utama lainnya seperti ChatGPT, Gemini, atau bahkan Sora yang cenderung menerapkan batasan konten yang ketat terhadap output yang sensitif. Elon Musk dan xAI, melalui filosofi freedom-first, justru menawarkan ruang eksplorasi yang lebih longgar bagi pengguna.
Spicy mode adalah mode khusus yang memungkinkan pengguna bereksplorasi hingga ke ranah sensitif, termasuk konten yang tergolong NSFW (Not Safe For Work) atau semi-ketelanjangan. Konten ini merujuk pada materi yang mengandung unsur seksual, kekerasan, atau hal sensitif lainnya yang tidak pantas dibuka di lingkungan kerja atau publik.
Dalam praktiknya, pengguna dapat mengetik prompt atau mengunggah gambar untuk menghasilkan foto atau video yang eksplisit. Kompas.com mencatat bahwa meskipun xAI tetap memasang moderasi internal, di mana beberapa gambar yang dianggap terlalu eksplisit akan otomatis diburamkan, beberapa konten sensitif lainnya dapat lolos dari saringan.
Langkah ini adalah perpanjangan dari pendekatan xAI sebelumnya, yang pernah merilis karakter anime AI dengan mode yang serupa. Filosofi freedom-first yang diusung Musk bertujuan menunjukkan bahwa batasan konten pada Grok Imagine lebih longgar dibandingkan rivalnya seperti Meta, OpenAI, atau Google.
Baca juga: Elon Musk Punya Rp 7.800 Triliun, tapi Hidupnya Sederhana Seperti Orang Biasa
Kontroversi dan Potensi Penyalahgunaan
Keputusan xAI untuk merilis spicy mode sontak menimbulkan kekhawatiran yang meluas terkait potensi penyalahgunaan teknologi ini. Kekhawatiran terbesar berpusat pada pembuatan deepfake dan eksploitasi visual terhadap figur publik.
Meskipun xAI mengklaim telah membatasi penggunaan wajah tokoh terkenal tertentu, seperti Donald Trump dan Taylor Swift, sistem tersebut masih bisa menghasilkan output yang ambigu atau mendekati kontroversial. Langkah ini telah memicu reaksi keras di beberapa negara. Misalnya, Turkiye dilaporkan telah memblokir konten Grok AI milik Elon Musk, menunjukkan adanya resistensi regulasi terhadap kebijakan konten yang sangat longgar ini.
Kontroversi ini menempatkan Grok Imagine tidak hanya dalam persaingan teknologi, tetapi juga dalam perdebatan etika dan regulasi AI global. Di satu sisi, Musk ingin menjunjung tinggi kebebasan berekspresi; di sisi lain, alat ini berisiko menjadi senjata bagi pembuat konten berbahaya dan disinformasi.
Cara Menggunakan Grok Imagine dan Ketersediaan
Grok Imagine saat ini tersedia secara eksklusif bagi pengguna yang berlangganan paket tertinggi, yaitu SuperGrok Heavy dan Premium+ melalui aplikasi Grok di iOS, serta pengguna Heavy di aplikasi Android. Ketersediaan yang terbatas ini bertujuan untuk menguji pasar dan memastikan sistem berjalan stabil sebelum rilis yang lebih luas.
Bagi pengguna yang sudah berlangganan, KompasTekno merangkum langkah-langkah mudah untuk menggunakan Grok Imagine:
1. Membuat Gambar (Text-to-Image)
- Buka aplikasi Grok (iOS/Android).
- Pilih tab “Imagine” atau tekan tombol “Create Image”.
- Masukkan prompt teks, unggah gambar, atau bahkan gunakan fitur suara untuk mendeskripsikannya.
- Grok akan menghasilkan gambar utama bersama beberapa variasi. Gambar ini dapat disimpan, dibagikan, atau dijadikan bahan untuk membuat video.
2. Membuat Video dari Gambar (Image-to-Video)
- Dari Gambar Hasil Grok: Klik gambar yang baru dibuat, lalu pilih opsi “Make Video”. Pengguna akan disajikan pilihan mode: Normal, Fun, Custom, dan Spicy. Setelah memilih mode yang diinginkan, video hingga 15 detik lengkap dengan audio akan otomatis diproses.
- Dari Gambar Sendiri: Tekan ikon “+” di bagian bawah aplikasi, lalu unggah gambar dari galeri Anda. Grok akan secara otomatis membuat video dari gambar yang diunggah.
Baca juga: Klaim Siap Saingi Wikipedia, Ternyata Grokipedia Bergantung pada Sumber yang Sama
Peluncuran Grok Imagine dengan keunggulan durasi 15 detik dan fitur spicy mode yang kontroversial menegaskan ambisi Elon Musk untuk menjadi kekuatan dominan di dunia AI. Sementara model AI lain fokus pada sinematik dan pembatasan konten, Grok memilih jalur berbeda, mengutamakan kebebasan pengguna, bahkan jika itu harus memicu perdebatan etika yang sengit. Persaingan antara Grok, Sora, dan Veo kini tidak hanya tentang kualitas visual, tetapi juga tentang filosofi yang mendasari pengembangan teknologi AI.
Baca artikel dan berita lainnya di Google News