Teknologi.id - Baru-baru ini tersiar kabar peretasan website Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) dan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI). Pihak kampus sudah mengonfirmasi seluruh data yang tersimpan di dalamnya aman.
Selanjutnya yang menimpa Universitas Indonesia. Lebih tepatnya adalah website Fakultas Ilmu Komputer UI dan juga MRU Fakultas Kedokteran UI dibobol dan datanya dibocorkan. Berikut untuk sample data yang sudah dibocorkan : pic.twitter.com/blaxW19HSi
— Teguh Aprianto (@secgron) May 27, 2020
UI menerima laporan peretasan itu dari Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sejak tanggal 11 Mei 2020 lalu.
Menurut keterangan dari UI, data yang diretas adalah data dummy dari plug-in website medio 2010.
Amelita Lusia, Kepala Biro Humas dan KIP UI mengungkapkan hasil investigasi tim Fasilkom UI, kebocoran terjadi dari insiden pada tahun 2015 lalu. Pada saat itu, ada bug pada plug-in yang digunakan pada salah satu website yang saat itu masih dalam masa pengembangan.
Baca juga: 1,3 Juta Data Kemendikbud Diduga Bocor dan Beredar di Forum Hacker
Karena data yang diretas adalah data dummy, sistem-sistem lain yang ada di UI tidak terhubung langsung dengan dummy tersebut. Selain itu, sistem yang diterapkan di UI sekarang sudah lebih aman dengan menggunakan metode Single Sign-On.
Peretasan yang terjadi pada tahun 2015 itu juga sudah ditangani dan tidak menyebabkan kerusakan apa-apa pada sistem lainnya.
Sementara itu, website www.mru.fk.ui.ac.id yang turut diretas sudah tidak digunakan lagi sejak 2014.
"Dapat kami pastikan, data yang diretas bukan data sensitif dan semua kata sandi yang masih terenkripsi dengan aman," jelas Amelita.
UI juga tetap melakukan pencegahan dari kemungkinan peretasan yang sedang marak terjadi, keamanan sistem untuk kebutuhan fakultas maupun secara keseluruhan akan terus ditingkatkan.
Baca juga: 3 Cara Mengetahui Akun WhatsApp Diretas dan Tips Mengatasinya
Ketua Center for Cyber Security and Cryptography Fasilkom UI, Setiadi Yazid, PhD, mengungkapkan terima kasihnya kepada tim Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional BSSN dan Community For Academic Computer Security Incident Response Team (ACAD-CSIRT) atas informasi peretasan tersebut. Ia juga menerima masukan untuk peningkatan keamanan sistem yang ada di Universitas Indonesia.
(im)