Teknologi.id - Kolaborasi vendor asal Tiongkok, yakni Huawei, Xiaomi, Oppo, dan Vivo menyiapkan toko aplikasi baru untuk meruntuhkan dominasi Google Play Store sebagai toko aplikasi terbesar di ponsel Android.
Toko aplikasi keempat vendor yang tergabung dalam Global Developer Service Alliance (GDSA) ini nantinya memungkinkan para pengembang di luar Tiongkok untuk menempatkan aplikasinya, sehingga akan mempermudah para pengembang gim, musik, film, dan lainnya untuk memasarkan aplikasi mereka ke luar negeri.
Baca juga: Cara Google Maps Menentukan Kemacetan Lalu Lintas di Suatu Tempat
Platform GDSA juga nantinya tidak akan memiliki satu toko aplikasi khusus layaknya Play Store, namun platform ini secara otomatis akan tersedia di toko aplikasi masing-masing ponsel Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi.
Aliansi GDSA berkomitmen untuk menyediakan layanan yang mencakup distribusi konten, dukungan pengembangan, operasi pemasaran, promosi merek, dan monetisasi pada pengembang global.
Selain itu, aliansi ini juga merupakan upaya untuk menghindari ketergantungan vendor-vendor ponsel dari layanan Google dan Play Store di pasar internasional.Seperti yang kita tahu, larangan perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei sampai saat ini belum juga berakhir. Hal itu menyebabkan ponsel-ponsel baru Huawei tidak dapat memakai Google Play Store dan layanan Google lainnya.Baca juga:
Dalam pernyataan di situs GDSA, disebutkan bahwa layanan ini rencananya akan beroperasi di sembilan negara lain di luar Tiongkok, yakni India, Indonesia, India, Malaysia, Spanyol, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Rusia.
Baca juga: Google Bisa Bantu Pengguna untuk Move On dari Mantan, Begini Caranya
Kesembilan negara itu adalah negara-negara di mana vendor asal Tiongkok mendominasi pasar smartphone yang mana pada kuartal keempat 2019 produk Huawei, Xiaomi, Oppo, dan Vivo mampu menyumbang 40,1 persen dari total pengiriman ponsel global.
Terkait kapan waktu resmi peluncuran, GDSA awalnya akan diluncurkan pada bulan Maret tahun ini, namun karena adanya wabah virus Corona di Tiongkok, diperkirakan peluncurannya pun akan mundur.
(dwk)