Foto: Voffice
Teknologi.id - Shanghai Securities News pada hari Selasa kemarin mempublikasikan daftar nama pengusaha teknologi paling berpengaruh di negara tersebut.
Shanghai Securities News merupakan media yang berafiliasi dengan pemerintah Tiongkok. Menariknya dalam daftar nama tersebut, nama bos sekaligus pendiri Alibaba Group, Jack Ma, yang bisa dibilang salah satu tokoh berpengaruh di dunia teknologi China, justru tidak dicantumkan.
Baca juga: Google Ingin Hengkang, Australia Beralih ke Microsoft Bing?
Dikutip dari Kompas hari Rabu 03 Februari 2021, dalam surat kabar tersebut justru lebih memilih mengangkat nama CEO Tencent Holdings Ltd Pony Ma, CEO BYD Co. Wang Chuanfu, Founder Xiaomi Corp. Lei Jun dan CEO Huawei Technologies Co. Ren Zhengfei.
Shanghai Securities News juga menyebutkan beberapa pengusaha yang masuk dalam daftar dalam artikel tersebut adalah sekelompok perusahaan yang menghormati aturan negara dan mematuhi aturan pasar.
Tulisan tersebut membuka isu menyindir Jack Ma yang dinilai melawan pemerintah karena mengkritik kebijakan keuangan China yang berlaku.
Baca juga: MediaTek Rilis Modem M80 5G, Cepat dan Hemat Daya
Dikutip dari CNBC Indonesia hari Rabu 03 Februari 2021, Jack Ma sebelumnya mengkritik sistem keuangan China dalam sebuah diskusi yang diadakan di Shanghai.
Ia menilai sistem finansial di negara itu sudah kuno dan diisi orang-orang yang sudah tua. Jack Ma juga mengatakan Bank China beroperasi dengan mentalitas "pegadaian".
Kritik dari Jack Ma itu dinilai sebagai penyerangan otoritas Partai Komunis. Mengutip CNBC dari Wall Street Journal pada November 2020 dari sumber pejabat setempat, Presiden Xi Jinping akhirnya memerintahkan regulator China untuk melakukan investigasi ke perusahaan Jack Ma, Ant Group.
Baca juga: Jeff Bezos Tak Lagi Jadi CEO Amazon
Akhirnya, regulator China pun menggagalkan rencana anak perusahaan Alibaba, Ant Group untuk melakukan IPO senilai USD35 miliar karena diduga melakukan pelanggaran. Selain itu pemerintah juga menyelidiki dugaan monopoli pasar yang dilakukan perusahaan Ma itu
Setelah kejadian itu, Ia pun sempat hilang hampir tiga bulan, sebelum akhirnya muncul secara virtual kembali pada akhir Januari tahun ini. Hubungan Jack Ma dengan pemerintahan negaranya masih belum jelas hingga kini.
(fpk)