Sepak Terjang M Alfatih Timur, Sosok Dibalik Platform Galang Dana KitaBisa

Ni'matul Rihhadatil Aisy . September 19, 2023


Foto: Tempo

Teknologi.id - Zaman sudah semakin canggih tak hanya transaksi pembayaran saja yang dapat dilakukan secara digital, begitupula dengan sistem penggalangan dana. Di Indonesia sendiri, ada platform penggalangan dana dan donasi secara online bernama Kitabisa. Aplikasi yang didirikan sejak 2017 ini telah berhasil memberikan donasi lebih dari Rp 500 miliar kepada yang membutuhkan.

KitaBisa juga telah bekerja sama dengan ratusan lembaga sosial dan rumah sakit di Indonesia untuk menyalurkan donasi tersebut. Penggalangan dana juga berhasil disalurkan secara aman dan tepat sasaran melalui aplikasi tersebut. 

Penggalangan dana yang dilakukan dalam KitaBisa dapat diberikan kepada berbagai tujuan sosial, mulai dari bencana alam, biaya pengobatan mahal, pendidikan yang kurang mampu, membantu membangun tempat ibadah, hingga membantu untuk pertolongan mengobati hewan yang terlantar. 

Selain penggalangan dana dan donasi, KitaBisa juga memberikan kemudahan kepada umat Muslim untuk menjalankan kewajibannya membayar zakat. Pengguna juga dapat melakukan aktivitas berbagi lainnya seperti donor darah bahkan sampai sedekah listrik.

Baca Juga: Diajeng Lestari, Founder HijUp yang Rela Banting Setir Demi Besarkan Fashion Muslimah

Mengenal Muhammad Alfatih Timur, Sosok Dibalik KitaBisa

Sosok dibalik aplikasi berbasis sosial itu adalah Muhammad Alfatih Timur atau yang akrab disapa Timmy. Dirinya lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 27 Desember 1991 dan merupakan siswa berprestasi di SMA yang mengikuti program akselerasi.

Waktu dulu ia sering diejek “cupu” oleh teman-temannya, namun ia menghiraukan ejekan tersebut. Berkat fokusnya dalam belajar, Timmy berhasil menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sejak saat itu juga, Timmy aktif dalam kegiatan berorganisasi termasuk bergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa. Bahkan, ia sempat menjadi aktivis kala itu.

Timmy juga pernah menjadi asisten Rhenald Kasali, seorang akademisi dan praktisi bisnis di Indonesia di Rumah Perubahan. Kemudian Ia pun tergabung bersama Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia. Berbekal dari pengalaman tersebut, wawasan Timmy terkait isu sosial semakin bertambah. 

Minat Timmy dalam pengabdian masyarakat atau kewirausahaan sosial sangat tinggi. Kesehariannya diisi dengan diskusi yang bertemakan isu sosial dan politik. Dirinya pun tak sungkan untuk turun ke jalan menyampaikan aspirasi rakyat. Timmy ingin membantu masyarakat yang membutuhkan namun tidak tahu bagaimana caranya.

Tak sedikit pula, ada beberapa pihak yang bergotong royong melakukan penggalangan dana namun tidak disalurkan dengan semestinya. Pria kelahiran Sumatera Barat ini pun akhirnya mempelajari skema penggalangan dana (crowdfunding) yang ada di luar negeri. Pada saat itulah tercetus ide untuk membuat platform yang dapat digunakan sebagai wadah untuk penggalangan dana. 

“Aksi crowdfunding ini sudah banyak di luar negeri, tapi di Indonesia sepertinya belum ada. Akhirnya saya bikin konsepnya (KitaBisa) itu pada 26 Desember 2012,” jelas CEO muda tersebut.

Lika Liku Membangun Platform

Setelah banyak melakukan riset, dirinya berhasil membentuk KitaBisa bersama Co-Foundernya yang bernama Vikra Ijas. Saat awal perintisan situs penggalangan dana tersebut, tidaklah mudah. Terdapat banyak rintangan yang harus dilewati. Hal ini dimulai dari membangun rasa percaya dan kredibilitas situs kepada masyarakat. Ia memperkenalkan platform tersebut ke kampus-kampus namun masih belum membuahkan hasil yang baik. 

Namun, dengan ketekunan usahanya, ia terus membuktikkan transparansi pada platform tersebut bahwa dana yang disumbangkan akan disalurkan kepada pihak yang tepat. Penerima donasi juga akan menerima sumbangan secara aman dan mudah. Selain kendala dalam membangun rasa percaya di masyarakat, Timmy juga mengalami kendala lainnya yang tak kalah penting. 

Sebagai perusahaan startup, investor juga memiliki peran yang cukup krusial terutama berkaitan dengan kelangsungan berjalannya startup. Pada saat itu juga, KitaBisa sempat kesulitan mendapat investor. Banyak yang menganggap jika konsep bisnis kewirausahaan sosial tidak akan berlangsung lama. Terlebih bagi mereka yang berpusat pada keuntungan. Alhasil, diperlukan proses yang cukup panjang sampai KitaBisa benar-benar menggandeng investor.

Baca Juga: Perjuangan Sebelum Sukses, Bos Unicorn Ini Pernah Kelaparan 3 Hari Tanpa Makan

Raih Prestasi Membanggakan

Melihat rekam jejaknya, Timmy merupakan pemuda yang berprestasi sejak dulu. Ia pernah meraih World Leaders Conference di Singapura (2010-2012). Ia juga mendapatkan penghargaan Layanan Sosial Ikatan Alumin UI 2014 serta menjadi Finalis Social Venture Challenge Asia 2014 di Singapura. 

Pada tahun 2016, namanya pun masuk ke dalam data Forbes 30 Under 30 Asia untuk kategori wirausaha sosial. Muhammad Alfatih Timur atau Timmy merupakan sang pencetus aplikasi penggalangan dana di Indonesia yang menginspirasi banyak masyarakat untuk terus berbuat baik dan menolong satu sama lain, terutama untuk mereka yang membutuhkan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(NRA)

Share :