Teknologi.id - Sebuah penelitian baru mengungkapkan polusi udara yang dihirup wanita hamil bisa masuk sampai ke plasenta. Dilansir dari laman
Science News, Rabu (18/9/2019), penelitian yang dipublikasikan oleh Nature Communications pada 17 september itu mengungkap jika partikel karbon hitam dari polusi udara yang berpotensi berbahaya tersebut terdeteksi pada plasenta 28 wanita yang menjadi objek penelitian.
Para peneliti di Hasselt University di Belgia menggunakan
femtosecond pulsed laser illumination atau pencitraan resolusi tinggi untuk mendeteksi partikel karbon hitam dalam plasenta yang dikumpulkan dari lima kelahiran prematur dan 23 kelahiran penuh. Teknik ini melibatkan penggunaan semburan laser yang sangat cepat - masing-masing seperempat miliar detik - untuk membangkitkan elektron dalam jaringan, yang kemudian memancarkan cahaya. Jaringan yang berbeda diketahui menghasilkan warna tertentu, seperti merah untuk kolagen dan hijau untuk sel-sel plasenta. Sementara partikel k
arbon hitam akan melepaskan cahaya putih. Partikel karbon hitam yang tertanam dalam jaringan plasenta melepaskan cahaya putih (titik putih, ditunjukkan oleh panah) setelah teknik penerangan laser. Kolagen tampak merah dan jaringan plasenta berwarna hijau. Foto: Science News Para peneliti menemukan bahwa 10 ibu yang terpapar partikel karbon hitam residensial tingkat tinggi mencapai 2,42 mikrogram per meter kubik. Partikel karbon hitam dilepaskan setiap hari ke udara, sebagian besar dari pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin, solar, dan batubara. Karbon hitam ini diperkirakan ini dapat memiliki efek merugikan pada kehamilan, termasuk peningkatan keguguran dan kelahiran prematur.
(dwk)