Teknologi.id - Perkembangan teknologi robot memang semakin canggih dari hari ke hari. Berbagai gestur gerakan, ucapan dan keahliannya makin mirip dengan manusia.
Namun yang terbaru, para peneliti berhasil mengembangkan robot jenis baru yang memiliki sifat paling manusiawi.
Berbentuk seperti jari-jari manusia, robot ini juga dapat mengeluarkan keringat untuk mencegah kepanasan.
Baca juga: Tangi Resmi Dirilis, Aplikasi Buatan Google untuk Berbagi Video Tutorial
Robot ini merupakan hasil kolaborasi ilmuwan di Cornell University dan Istituto Italiano di Technologia. Robot jari berkeringat ini berguna untuk melakukan pekerjaan di lingkungan yang hangat atau menangani benda-benda panas.
Robot jari ini dirancang memiliki rongga-rongga yang dapat menekuk dan lentur agar mampu memegang dan menangkap berbagai benda.
Bagian belakang robot jari terbuat dari resin yang akan mengembang ketika dipanaskan di atas suhu 30 derajat Celcius.
Bagian belakang jari juga dibor dengan lubang “pori” mikroskopis yang tidak akan tembus air ketika suhu di bawah 30 derajat Celcius.
Namun, ketika dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi dari itu, resin akan mengembang dan membuka pori-pori yang akan memunculkan air layaknya berkeringat. Air keringatnya sendiri dihubungkan ke permukaan melalui saluran berbahan yang bereaksi terhadap panas.
Kenapa diciptakan berkeringat?
Robot ini diciptakan untuk berkeringat lantaran materialnya yang terbuat dari karet membuat robot ini rawan mengalami overheating.
Selain itu, material 'lembut' seperti ini juga menyimpan panas dari mesin internal yang menjalankan robot. Tidak seperti metal yang bisa menghilangkan panas dengan cepat.
Robot yang bisa berkeringat juga memiliki banyak manfaat karena bisa didinginkan hingga suhu di bawah lingkungan sekitarnya. Artinya, robot bisa dioperasikan secara independen tanpa memerlukan bantuan pendingin eksternal.
Baca juga: Bagai CCTV Langit, Drone Elang Hitam Kombatan Akan Awasi Wilayah Indonesia
Para ilmuwan menguji kemampuan robot jari ini dengan menangkap benda panas berbentuk reguler dan tidak beraturan. Hasilnya robot tersebut mampu menunjukkan kemampuan adaptasi dan pendinginan yang baik. Meski begitu, masih ada beberapa masalah yang harus diatasi oleh para peneliti.
Misalnya, bagaimana membuat jari yang lebih lincah, mengatasi kelicinan dan mengisi kembali persediaan air.
(dwk)