Gerhana matahari total 21 Agustus 2017. Foto: European Southern Observatory Teknologi.id - Gerhana matahari total akan terjadi besok, 2 Juli 2019. Fenomena ini terjadi ketika posisi matahari, bulan, bumi berada dalam satu garis lurus, sehingga cahaya matahari tertutup sepenuhnya oleh bayangan bulan. Fenomena alam gerhana matahari total ini menyebabkan bumi benar-benar gelap gulita dalam sesaat karena cahaya matahari tertutup seluruhnya oleh bayangan bulan. Gerhana matahari total dilaporkan akan muncul di langit Samudera Pasifik, Chili, dan Argentina. Sayangnya, negara lain termasuk Indonesia belum berkesempatan melihatnya secara langsung.
Namun tidak perlu sedih, karena kemunculan gerhana matahari total ini akan ditayangkan secara
live. Dikutip dari laman
CNET, Senin (1/7/2019), Exploratorium Museum San Fransisco akan mengadakan
live streaming langsung dari National Science Foundation's Cerro Tololo Observatory di Chili.
Live streaming akan dimulai pukul 12.23 pm waktu Pasifik, atau sekitar pukul 02.23 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan paparan informasi dari ahli dan ilmuwan NASA pada pukul 1 pm waktu pasifik atau 03.00 WIB. Kamu bisa mengakses
link ini. Selain itu, observatorium lainnya juga akan menayangkan fenomena alam ini. The European Southern Observatory (ESO) juga akan melakukan
live streaming di La Silla Observatory, dekat gurun Atacama di Chili. Live streaming akan dimulai pukul 12.15 waktu pasifik atau pukul 02.15 WIB. Untuk melihatnya, kamu bisa cek di
link ini.
Menurut ESO, gerhana matahari total hanya muncul di satu lokasi spesifik setiap 360 tahun sekali. Jadi, fenomena ini adalah salah satu hal yang harus disyukuri. Dengan adanya teknologi seperti
live streaming, kini masyarakat dunia tidak perlu menunggu gerhana matahari total bertandang ke lokasi mereka.
Fenomena Gerhana Matahari Berikutnya
Dilansir dari Antara, Senin (1/7/2019), Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menuturkan gerhana matahari berikutnya pada 26 Desember 2019 teramati di sebagian Afrika, Asia, dan sebagian Australia. Gerhana matahari ini dimulai dari Afrika, Arab, dan Asia Barat, dengan puncaknya di Asia Tenggara dan China, serta berakhir di Pasifik Barat. Jalur gerhana matahari cincin dimulai dari Arab Saudi di pagi hari, kemudian India, Indonesia, Singapura, dan Serawak di Malaysia. Pada 26 Desember 2019, Indonesia akan mengalami gerhana matahari cincin, yang tepatnya akan melewati Sinabang, Sibolga, Padang Sidempuan, Duri, Siak, Pedang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Kalimantan Timur bagian utara, dan Kalimantan Utara bagian selatan.
(dwk)