Foto: Tangkapan Layar/Teknologi.id
Teknologi.id - Twitter telah mengambil tindakan terhadap tweet dari Presiden Donald Trump yang mengklaim bahwa surat suara yang masuk setelah hari Pemilu tidak memenuhi syarat sehingga tidak akan masuk hitungan.
"SUARA YANG MASUK SETELAH HARI PEMILU TIDAK AKAN DIHITUNG," berikut tweet yang kirimkan Donald Trump, yang secara jelas mengacu pada penghitungan suara yang sedang berlangsung di sejumlah negara bagian. Twitter telah menambahkan label di bawah tweet Trump.
ANY VOTE THAT CAME IN AFTER ELECTION DAY WILL NOT BE COUNTED!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 5, 2020
Aturan pemilihan di negara bagian biasanya mengizinkan penghitungan surat suara setelah hari pemilihan, selama memiliki cap pos yang memenuhi syarat.
Selain itu, sejumlah besar suara juga sedang dihitung secara langsung, jadi, membuang surat suara yang datang terlambat tidak akan menghentikan penghitungan suara yang sedang berlangsung.
Baca juga: Departemen Kehakiman AS Sita USD 1 miliar Bitcoin
Seperti dalam kasus sebelumnya, tweet Trump akan dibatasi dari balasan atau retweet, meskipun kutipan tweet (retweet dengan komentar) tetap diizinkan.
All of the recent Biden claimed States will be legally challenged by us for Voter Fraud and State Election Fraud. Plenty of proof - just check out the Media. WE WILL WIN! America First!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 5, 2020
Ketika dihubungi The Verge untuk memberikan komentar, Twitter akan menekankan Kebijakan Integritas Sipilnya, yang mengizinkan pembatasan tweet "yang berisi informasi palsu atau menyesatkan tentang proses sipil".
"Kami memberi peringatan pada Tweet ini karena menyebarkan informasi yang berpotensi menyesatkan tentang pemilu," kata perwakilan Twitter. "Tindakan ini sejalan dengan Kebijakan Integritas Sipil kami, dan seperti standar peringatan ini, kami akan membatasi keterlibatan di Tweet ini," tambahnya.
Twitter menolak mengambil tindakan terhadap tweet Trump lain yang hanya berbunyi "HENTIKAN PENGHITUNGAN!" karena disebut tidak melanggar kebijakan.
STOP THE COUNT!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 5, 2020
"Bahasa di Tweet tersebut luas dan berbasis opini. Saat ini, Tweet tersebut tidak memenuhi ambang batas untuk diambil tindakan penegakan apa pun," kata perwakilan Twitter.
Baca juga: Denmark Akan Musnahkan 17 Juta Cerpelai Akibat Mutasi Corona
Hasil keseluruhan dari pemilihan presiden AS masih belum terselesaikan, karena Georgia, Nevada, Arizona, dan Pennsylvania belum menyelesaikan penghitungan suara.
Trump telah meluncurkan beberapa tuntutan hukum terhadap masing-masing negara yang berusaha menghentikan penghitungan atau memulai penghitungan ulang, tetapi pengadilan belum memutuskan kelayakan kasus tersebut.
Pada hari Rabu, 4 November 2020 waktu setempat, Trump tiba-tiba mengumumkan bahwa dia telah menang di Pennsylvania, tetapi diabaikan oleh pejabat pemilihan.
(im)