Teknologi.id - Kabarnya pemerintah memulai program penyimpanan komputasi awan (cloud computing storage) secara mandiri. Dengan kata lain, seluruh data kementrian lembaga akan disatukan di satu medium.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, mengatakan pemerintah sudah berdiskusi dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan perusahaan swasta untuk membentuk konsorsium yang fokus pada layanan cloud computing.
Moeldoko tidak menyebutkan siapa saja perusahaan swasta yang dimaksud.
"Kemarin kita kumpulkan kepala BSSN, berikutnya ada PT Inti (itu) BUMN kan, berikutnya ada korporasi yang memiliki cloud-nya," ucap Moeldoko, mengutip Kumparan, di Instana Kepresidenan, Senin 19 September.
Baca juga: Mengaku Tahu Identitas Asli Bjorka, Gliz Minta Kontak Pemerintah Indonesia
Foto: Kantor Staf Presiden RI
Pemerintah sebelumnya disebut menggunakan jasa cloud computing dari pihak asing. Karena itu pemerintah menginisasi untuk membuat sistem cloud mandiri dengan bantuan pihak ketiga.
Penyatuan juga diwajibkan agar dapat dikendalikan langsung oleh pemerintah. Soal enskripsi cloud computing milik Indonesia nantinya akan diinjeksi oleh BSSN langsung.
"Kalau ini kita satukan kita nanti akan mandiri di bidang cloud. Sehingga bisa menjaga data dari intervensi orang lain, itu yang kita ingin ke depannya sebenarnya," kata Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan.
Baca juga: RUU PDP Rampung Dibahas, Apa Pengaruhnya untuk Bjorka?
Namun, dirinya belum bisa mengatakan berapa lama pekerjaan migrasi berjalan. Kepala Staf Kepresidenan tersebut juga mengaku program cloud computing ini belum dilaporkan ke Presiden Joko Widodo karena masih dalam tahap uji coba.
“Belum sampai presiden, sih, saya garap dulu di KSP, ya. Nanti kalau bentuknya semakin oke, kita lapor ke presiden,” ucapnya.
(arm)