Foto: Covid19
Teknologi.id - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan data terkini.
Yaitu milik Dinas Kesehatan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 17 Agustus 2021 yang telah dilakukan tes
PCR sebanyak 20.376 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut,
sebanyak 11.681 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan
hasil 655 positif dan 11.026 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 12.709 orang dites, dengan hasil 245 positif dan 12.464 negatif.
Baca juga: Covid-19 Belum Usai, Ditemukan Kasus Virus Marburg Bulan ini
Lebih lanjut, Dwi juga
menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk
per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum
10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta
lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 104.122 orang dites
PCR.
“Sementara itu, total tes PCR DKI
Jakarta kini telah mencapai 528.331 per sejuta penduduk," terang Dwi,
dikutip CNBC Indonesia dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 289 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 8.916 (orang yang masih dirawat/ isolasi).
Baca juga: HUT RI Ke-76 Jadi Penyemangat Lawan Covid-19
Sedangkan, jumlah kasus
Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 841.610 kasus.
Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total
kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dari jumlah total kasus positif,
total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 819.620 dengan tingkat kesembuhan
97,4%, dan total 13.074 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%,
sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,1%.
Untuk positivity rate atau
persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,6%, sedangkan
persentase kasus positif secara total sebesar 15,0%.
WHO juga menetapkan standar
persentase kasus positif tidak lebih dari 5%. Angka positif diharapkan bisa
semakin menurun terutama secara nasional.
(fpk)