Teknologi.id - Mencari pekerjaan di era saat ini yang memiliki
kompetisi yang ketat memang bukan hal yang mudah. Terutama ketika telah sampai
pada tahap wawancara, bersaing dengan kandidat lain, terutama mereka yang
memiliki kemampuan public speaking atau komunikasi publik yang unggul, bisa
menjadi tantangan tersendiri.
Namun,
ada sebuah studi baru yang menawarkan kiat spesifik untuk memastikan kesuksesan
dalam interview kerja. Triknya cukup sederhana: tunjukkan keahlianmu tanpa
terkesan sombong. Bagaimana caranya? Mari kita bahas.
Baca juga Jejak Sejarah: Perkembangan Yahoo dari Awal Hingga Sekarang
Menurut
riset yang diterbitkan di Personality and Social Psychology Bulletin, teknik
yang disebut "humorbragging" dapat menjadi cara efektif untuk
menonjolkan kompetensimu dan membuat pewawancara tertarik untuk merekrutmu.
Teknik ini melibatkan penggunaan humor yang sesuai tanpa meninggalkan kesan
angkuh saat menyajikan diri sendiri.
Penulis
utama studi ini, Jieun Pai, seorang asisten profesor di Business School di
Imperial College London, Inggris, mengungkapkan, “Kami menyadari bahwa
terkadang kita bisa memakai humor untuk mengatasi kecanggungan ini. Penasaran
dengan hal ini, kami melihat potensi humor sebagai strategi untuk mengatasi
dilema dalam menyeimbangkan kebutuhan untuk menunjang kompetensi sekaligus
tampil menarik dan menyenangkan.”
Studi ini melibatkan empat analisis berbeda. Pertama, fokus pada resume atau CV, di mana hasil menunjukkan bahwa resume yang mengandung humor mendapatkan respon tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan yang terlihat netral. Ini menandakan bahwa humor mungkin menjadi kunci untuk menarik perhatian perusahaan di pasar kerja yang ketat.
Baca juga Startup Elon Musk Berhasil Tanam Chip ke Otak Manusia
Selanjutnya,
studi berfokus pada wawancara kerja. Hasilnya menunjukkan bahwa kandidat yang
menyajikan diri dengan humor dianggap lebih hangat, kompeten, dan cenderung
mendapatkan tawaran pekerjaan. Meski bukan berarti kamu harus melucu sepanjang
interview, satu lelucon saja dapat memberikan keunggulan.
Studi
juga melihat promosi kewirausahaan di acara TV Shark Tank. Hasilnya, penggunaan
humor dalam promosi tersebut secara signifikan lebih berhasil dalam memperoleh
investasi.
Meski
menarik, penelitian ini mengakui adanya keterbatasan, terutama dalam konteks
dan pelaksanaan humor. Pai menekankan, “Peringatan utamanya adalah konteks dan
pelaksanaannya. Humor harus disesuaikan dengan situasi yang memungkinkan
kesuksesan dalam wawancara kerja, dengan mempertimbangkan faktor budaya dan
sosial. Sederhananya, tidak semua orang memiliki selera humor yang sama.”
Jadi,
jika sedang melamar pekerjaan, pertimbangkan untuk menyelipkan humor santai di
saat yang tepat. Tentu, perlu diingat bahwa penggunaan humor harus disesuaikan
dengan konteks agar tidak terjadi kesalahpahaman, kecuali jika kamu melamar
untuk posisi pelawak atau stand-up comedian.
Baca Berita dan Artikel yang lain
di Google News
(LF)