Foto: The Telegraph
Teknologi.id – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar sidang untuk membahas
tuduhan Rusia bahwa Amerika Serikat (AS) melakukan kegiatan
biologis militer di Ukraina.
Amerika Serikat (AS) membantah tuduhan bahwa Rusia menyebut
Washington mengoperasikan laboratorium biowarfare di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia
mengatakan ada jaringan biolaborator yang didanai AS di Ukraina yang bekerja
untuk membangun mekanisme "untuk transmisi rahasia patogen mematikan"
dan melakukan percobaan dengan sampel virus corona kelelawar.
Rusia mengklaim ini dilakukan di bawah naungan Departemen
Pertahanan AS dan merupakan bagian dari program senjata biologis AS.
AS mengatakan klaim tersebut
menggelikan dan menyarankan Moskow meletakkan dasar opininya untuk menggunakan
senjata kimia atau biologi.
"Tuduhan Rusia tidak masuk
akal, mereka menggelikan dan Anda tahu, dalam kata-kata kakek Katolik Irlandia
saya, sekelompok malarkey,”
“Tidak ada apa-apanya. Ini adalah
propaganda klasik Rusia," ucap Juru Bicara Pentagon John Kirby, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Mengenal Tsar Bomba, Bom Nuklir Milik Rusia yang Ditakuti Dunia
Ukraina memiliki laboratorium kesehatan masyarakat yang
meneliti cara mengurangi ancaman penyakit berbahaya yang menyerang hewan dan
manusia.
Laboratoriumnya telah menerima
dukungan dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia.
Mengutip laman WHO, senjata
biologis adalah mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau racun lain
yang diproduksi dan dilepaskan dengan sengaja untuk menyebabkan penyakit dan
kematian pada manusia, hewan, atau tumbuhan.
"Senjata biologis adalah
bagian dari kelas senjata yang lebih besar yang disebut sebagai senjata
pemusnah massal, yang juga mencakup senjata kimia, nuklir, dan radiologi,”
“Penggunaan agen biologis adalah
masalah serius, dan risiko penggunaan agen ini dalam serangan bioteroris
semakin meningkat," tulis WHO.
(fpk)