Perbedaan Antara Front-end, Back-end, dan Full-Stack Developer

Teknologi.id . July 04, 2018
Dalam proses pembuatan perangkat lunak, orang yang harus menangani aspek yang berbeda dari pengembangan perangkat lunak tersebut adalah developer atau pengembang. Aspek perangkat lunak yang berbeda dapat mencakup perancangan, pengujian perangkat lunak, penelitian, dan pemrograman. Pengembang juga disebut analis perangkat lunak atau insinyur perangkat lunak. Namun, pada dasarnya ada tiga jenis pengembang yang menggunakan keterampilan mereka untuk mengembangkan desain, basis data, dan keseluruhannya. Pengembang ini masing-masing dikenal sebagai pengembang front-end, back-end dan full-stack. Untuk membangun atau membuat perangkat lunak, ketiga proses terpisah harus digabungkan. Ketiga pengembang ini harus bekerja sama untuk membentuk keseluruhan sistem. Jika seseorang dapat melakukan pekerjaan dari ketiga pengembang dia dapat disebut sebagai pengembang full-stack.

Pengembang Front-end

Bagian ini adalah bagian di mana end user atau pengguna akhir akan berinteraksi sepanjang waktu. Bagian ini pada dasarnya adalah bagain antarmuka pengguna karena menyajikan elemen dari apa yang dimiliki perangkat lunak atau sistem yang akan disajikan dan terlihat oleh pengguna. Karena bagian ini akan terus terlihat oleh pengguna akhir, pengembang front-end harus mahir dalam desain web dan perangkat lunak pengeditan grafis seperti Photoshop. Biasanya, kode yang digunakan pada tahap front-end termasuk HTML, CSS, dan Javascript. Kode ini membantu pengembang membangun bagian yang akan terlihat oleh pengguna akhir. Bagian-bagian ini termasuk menu, folder, tombol dan tata letak layar. Pekerjaan umum yang akan berhubungan dengan lapisan front-end ini adalah web designer atau perancang web. Beberapa website ada yang dibuat dengan hanya menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Tetapi banyak pula yang menggunakan back-end programming language.

Pengembang Back-end

Ini adalah bagian dari yang tidak disajikan langsung kepada pengguna akhir. Umumnya, bagian ini terdiri dari database yang mengontrol perangkat lunak dan tidak ditampilkan kepada pengguna akhir. Perubahan pada bagian ini akan mempengaruhi tampilan dan fungsi keseluruhan dari perangkat lunak atau sistem. Ini adalah bagian yang mendukung tindakan seperti pengguna akhir mengklik tombol, meminta data atau informasi, atau mengeluarkan perintah untuk eksekusi. Ini adalah bagian yang merespon aksi atau perintah dari pengguna akhir dan menyerahkan informasi yang diperlukan. Kode-kode yang digunakan pada back-end diantaranya termasuk PHP, Python, C ++ dan .Net. Juga akan ada kebutuhan untuk alat yang akan dapat berkomunikasi dengan database. Tujuannya adalah untuk membantu pengembang membuat aplikasi yang akan cepat dalam mencari dan menyajikan data. Pekerjaan yang tersedia untuk pengembangan back-end adalah programmer. Pengembang back-end harus bisa menangani hal-hal seperti keamanan basis data, manajemen konten, dan struktur situs web. Kerja sama antara back-end developer dengan front-end developer dapat menciptakan situs web yang lebih baik.

Pengembang Full-Stack

Perkembangan teknologi saat ini membuat perbedaan front-end dan back-end development menjadi semakin sedikit. Banyak hal yang sebelumnya hanya bisa dilakukan pada bagian back-end, dapat dilakukan juga melalui front-end. Ini membuat semakin banyaknya developer yang menguasai front-end dan back-end programming sekaligus. Pada saat ini, menjadi full-stack developerjuga menambah nilai khusus kamu di mata perusahaan.

Tetapi, menjadi full-stack developer bukan berarti kamu harus mengerjakan keseluruhan kode baik front-end atau back-end sebuah website. Kebanyakan full stack developer tetap menghabiskan waktunya pada satu bagian programming saja. Namun, kelebihan dari full-stack developer adalah mereka bisa melakukan analisa masalah pada kedua bagian programming. Ada juga beberapa full-stack developer yang mengerjakan semuanya sendiri, biasanya ini terjadi jika mereka freelance atau satu-satunya developer yang berkerja pada sebuah project.

Bagian paling menarik dari web development adalah sifatnya yang terus berkembang. Apa yang dimaksud sebagai “front-end” atau “back-end” pada saat ini, bisa saja akan berubah secara drastis dalam beberapa tahun ke depan. Mempelajari keduanya akan membuat kamu lebih mempunyai nilai, gampang beradaptasi, dan berpandangan ke depan.

Sumber: Technotification, Makers Institute. Baca juga: Tips Kolaborasi Back-end x Front-end untuk Meningkatkan Produktivitas.
Share :