Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda virtual kedalam dunia nyata secara waktu nyata atau real time. Dan sekarang, banyak perusahaan besar yang sedang berlomba-lomba untuk mengembangan teknologi ini.
Apa yang membuat AR begitu digandrungi oleh banyak perusahaan besar? Menurut, Brian Blau, peneliti senior di Gartner, sebuah perusahaan riset teknologi yang berbasis di Connecticut, tujuan pengembangan teknologi AR tersebut tak lain adalah untuk meraup keuntungan yang besar.
Memang pada awalnya teknologi ini hanya dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman baru di dunia game.
“Tapi akhirnya, baik AR maupun VR akan jadi cara paling ampuh untuk mendapatkan iklan digital dan pembukaan toko virtual baru,” ujar Blau seperti dikutip dari laman Wired.
Dengan diterapkannya AR, maka jalan penyampaian iklan tentunya akan semakin pendek. Jika layar kita nantinya tertutup oleh banyak iklan, akankah orang-orang membeli produk augmented reality dan virtual reality? Dengan tegas Blau menyatakan, “Big yes!”
Menurut hitungan MarketsandMarkets, perusahaan riset pasar dan konsultasi pasar global, nilai dari AR cukup fantastis. “Sekitar US$ 117 miliar atau berkisar Rp 1.579 triliun pada 2022,” demikian yang tertulis dalam riset.
CEO Apple, Tim Cook, pernah menggambarkan betapa pentingnya teknologi AR dan VR bagi kehidupan sehari-hari. “Nantinya, sebagian besar populasi di negara maju dan berkembang akan memiliki pengalaman teknologi ini setiap hari tak ubahnya seperti makan yang harus tiga kali sehari,” ujar Cook dalam pidatonya pada 2016 seperti dikutip dari laman situs Mashable.
Sumber: Dirangkum dari tempo.co. Baca artikel sumber.
Baca juga: Apa sih Bedanya Virtual Reality dan Augmented Reality?