Foto: Unsplash
Teknologi.id – Seorang pria asal Amerika Serikat
(AS) Seth Aaron Pen, harus menanggung permasalahan yang besar. Pasalnya, ia
merencanakan aksi berbahaya yakni ingin mematikan sekitar 70% internet dengan
cara merusak Amazon. Untungnya, rencana tersebut terdeteksi oleh apparat dan ia
langsung mendapat tindakan dari FBI.
Pria berusia 28 tahun tersebut
diringkus oleh agen FBI yang sedang menyamar. Tersangka yang bernama Seth Aaron
Pendley berusia 28 tahun, dicokok oleh agen FBI yang menyamar.
Hukuman 20 tahun penjara menanti Pendley jika ia dinyatakan bersalah. Ia memiliki tujuan untuk merusak server jaringan dari Amazon. Ia meyakini bahwa layanan Amazon menjalankan 70% internet termasuk digunakan juga oleh FBI dan CIA. Maka dengan merusak gedungnya dan merusak servernya, Pendley berpikiran kejadian itu dapat mengganggu kalangan elit atau oligarki yang menguasai Negeri Paman Sam.
Baca juga: Jeff Bezos Tak Lagi Jadi CEO Amazon
Memang betul bahwa Amazon Web
Services (AWS) merupakan layanan populer yang menyediakan tulang punggung pada berbagai
website besar. Jika ada gangguan, website itu berpotensi tumbang dalam jangka
waktu lama.
Setelah mendengar informasi tentang
rencana Pendley, FBI menganggapnya sebagai kasus serius dan mereka segera
melakukan penyelidikan. FBI berhasil memperoleh identitas asli Pendley maupun
alamat emailnya. Percakapan online Pendley pun diawasi dan kemudian diketahui
dia sedang mencari bahan peledak.
"Kami berterima kasih pada FBI
atas kerja mereka di investigasi ini. Kami mengutamakan keamanan staff dan data
konsumen dengan sangat serius dan selalu memeriksa ancaman potensial," ucap
pihak Amazon.
Agen FBI menyamar sebagai pemasok bahan peledak dan Pendley termakan umpan. Pendley menerima benda yang disebut bom tersebut dan memasukkannya di mobil. Hal tersebut cukup untuk menjadi bukti kuat yang dapat digunakan oleh FBI.
(MIM)