
Foto: Amazon
Teknologi.id – Perang perebutan perhatian di ruang keluarga (living room) resmi memasuki babak baru. Setelah bertahun-tahun menjadi raja di layar ponsel pintar yang kecil dan vertikal, Instagram akhirnya memutuskan untuk "melebarkan sayap"—secara harfiah—ke layar televisi Anda. Langkah strategis ini menandai perubahan besar dalam ekosistem media sosial. Meta, induk perusahaan Instagram, tidak lagi rela membiarkan YouTube dan TikTok menikmati kue penonton televisi sendirian.
Meta telah meluncurkan aplikasi khusus TV untuk platform berbagi foto dan video tersebut. "Aplikasi 'Instagram for TV' kini hadir untuk perangkat Amazon Fire TV," tulis laporan tersebut, menandai debut resmi Instagram di pasar Connected TV (CTV).
Reels di Layar Raksasa: Pengalaman Baru
Selama lebih dari satu dekade, Instagram didesain untuk digenggam. Namun, aplikasi baru di Amazon Fire TV ini dirancang untuk dinikmati sambil bersandar di sofa (lean-back experience). Fokus utama aplikasi ini sangat jelas: Reels. Format video pendek yang menjadi pesaing utama TikTok ini menjadi sajian utama di layar TV. Uniknya, Meta tidak memaksa video vertikal menjadi horizontal.
Pengguna Amazon Fire TV di Amerika Serikat—wilayah pertama yang mendapatkan akses uji coba ini—akan melihat tampilan antarmuka yang disesuaikan. Video Reels tetap tampil vertikal di tengah layar, kemungkinan besar diapit oleh latar belakang buram atau dark mode, memanfaatkan ruang kosong di sisi kiri dan kanan TV layar lebar.
Tessa Lyons, Vice President of Product Instagram, menjelaskan bahwa langkah ini diambil karena melihat perubahan perilaku pengguna. Video pendek kini tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi sering kali menjadi tontonan bersama teman atau keluarga.

Foto: Meta
Fitur Ramah Keluarga dan "Multi-Akun"
Salah satu tantangan terbesar membawa media sosial personal ke TV (perangkat komunal) adalah privasi dan personalisasi. Instagram menjawab tantangan ini dengan fitur multi-login.
Aplikasi Instagram di Fire TV memungkinkan pengguna untuk "login hingga 5 akun berbeda dalam satu perangkat." Ini berarti, dalam satu rumah tangga, Ayah, Ibu, dan anak-anak bisa memiliki profil mereka masing-masing di TV ruang tamu, mirip dengan cara kerja profil di Netflix atau Disney+.
Selain itu, navigasi konten juga dibuat lebih terstruktur. Pengguna tidak hanya disuguhi feed algoritma acak, tetapi bisa menjelajahi konten berdasarkan kategori spesifik seperti "Musik, Olahraga, Travel, dan Makanan." Ini mengubah Instagram dari sekadar aplikasi scrolling tanpa henti menjadi platform hiburan yang lebih terkurasi layaknya saluran TV kabel.
Foto: Meta
Strategi "Bakar Uang" Dulu: Belum Ada Iklan
Yang menarik dari peluncuran ini adalah strategi monetisasinya. Atau lebih tepatnya, ketiadaan monetisasi untuk saat ini. Dalam wawancaranya dengan CNBC, Tessa Lyons menegaskan bahwa prioritas utama timnya saat ini adalah "pengalaman pengguna (user experience)," bukan mendulang dolar dari iklan.
"Lyons menyebut bahwa saat ini tidak ada iklan di aplikasi TV tersebut," catat laporan itu. Meta tampaknya sadar betul bahwa untuk mengubah kebiasaan pengguna dari menonton YouTube ke menonton Instagram di TV, mereka harus memberikan pengalaman yang bersih, cepat, dan menyenangkan terlebih dahulu tanpa gangguan commercial break.
Ini adalah strategi klasik perusahaan teknologi: bangun basis pengguna yang loyal di platform baru, lalu pikirkan cara menghasilkan uang belakangan.
Baca juga: Meta Kasih Wajah Baru untuk Facebook, Mirip Instagram tapi Lebih Canggih?
Menantang Dominasi YouTube dan TikTok
Langkah Instagram ini tidak bisa dilepaskan dari konteks persaingan global. YouTube telah lama menjadi penguasa mutlak di layar televisi. Laporan Nielsen secara konsisten menempatkan YouTube sebagai platform streaming yang paling banyak ditonton di TV di AS, bahkan mengalahkan Netflix dalam beberapa metrik.
TikTok juga sudah lebih dulu berekspansi ke TV melalui kemitraan dengan Samsung, Google TV, dan Amazon. Meta menyadari bahwa jika mereka tidak hadir di layar terbesar di rumah, mereka akan kehilangan waktu tonton (watch time) yang berharga, terutama saat pengguna pulang ke rumah dan meletakkan ponsel mereka.
Dengan masuk ke ekosistem Amazon Fire TV—salah satu perangkat streaming terlaris di dunia—Instagram langsung mendapatkan akses ke jutaan ruang keluarga.
Baca juga: Fitur Your Algorithm Dirilis! Ini Cara Setting Reels Instagram Agar Lebih Relevan
Masa Depan: Tidak Lagi Sekadar Aplikasi Foto
Peluncuran ini menegaskan transformasi total Instagram. Aplikasi yang dulunya tempat berbagi foto estetik persegi (square), kini berevolusi menjadi platform hiburan video omni-channel.
Bagi pembuat konten (creator), ini adalah berita besar. Konten mereka kini berpotensi ditonton di layar 50 inci atau lebih, memberikan pengalaman sinematik yang tidak bisa ditawarkan oleh layar ponsel 6 inci. Kualitas produksi video Reels kemungkinan akan semakin meningkat seiring dengan tersedianya wadah tayang yang lebih besar.
Meski saat ini baru tersedia secara eksklusif untuk Amazon Fire TV di AS, besar kemungkinan aplikasi ini akan segera meluncur ke platform lain seperti Android TV, Apple TV, atau sistem operasi Smart TV Samsung dan LG di masa depan, serta memperluas jangkauannya ke pasar global termasuk Indonesia.
Baca berita dan artikel lainnya di Google News
(WN/ZA)