Foto: BMKG
Teknologi.id – Unggahan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan
Tsunami BMKG, Daryono, yang menyatakan harus waspada pada megathrust menjadi
viral.
Apa itu gempa megathrust? Dikutip
dari Kompas, gempa megathrust adalah gempa dengan kekuatan sangat besar yang
terjadi di zona subduksi atau wilayah di mana lempeng tektonik bumi ada di
bawah lempeng lainnya.
Gempa megathrust disebut sebagai
gempa bumi terbesar di dunia, karena bisa mencapai kekuatan lebih dari 9
Magnitudo.
Misalnya gempa bumi di Cile pada
1960 (M 9,5) dan di Alaska pada 1964 (M 9,2).
Gempa megathrust bisa menyebabkan tsunami karena gempa ini memiliki daya dorong yang menyebabkan gerakan vertikal besar di dasar laut.
Secara otomatis menggeser volume air dalam jumlah besar hingga kemudian bergerak dan menjadi tsunami.
Gempa Selatan malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempa subduksi lempeng selatan jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada. pic.twitter.com/cfPAJkbQuj
Baca juga: Gempa M 5,5 Kembali Guncang Malang, Netizen : #PrayforMalang
Sebelumnya dijelaskan oleh Daryono
bahwa gempa M 6,1 yang mengguncang Malang akibat adanya deformasi slip lempeng
Australia. Gempa ini ada di zona megathrust.
Lantas apa yang harus
diantisipasi atau mitigasi yang bisa kita lakukan? Dikutip dari Detik, Daryono menyarankan
untuk melakukan penguatan rumah-rumah sesuai dengan kaidah rumah yang tahan
terhadap goncangan.
Salah satunya adalah dengan
memberikan tiang kolom (cor) yang sesuai, jika rumahnya terbuat dari tembok.
"Dengan tiang kolom/cor yang sesuai meminimalkan runtuhnya bangunan yang dapat menyebabkan korban," katanya.
Daryono juga menambahkan mitigasi yang konkrit dengan mewujudkan bangunan tahan gempa, menata ruang pantai, memasang rambu dan membuat jalur evakuasi serta latihan evakuasi/drill.
Baca juga: Bagaimana Cara Kerjanya Pendeteksi Gempa Milik Google?
Selain itu, dikutip dari website
BMKG, saat terjadi gempa bumi maka lindungi badan dan kepala dari reruntuhan
bangunan dengan bersembunyi di bawah meja atau tempat aman lainnya.
Cari tempat yang paling aman dari
reruntuhan dan goncangan; lari ke luar bangunan apabila masih dapat dilakukan.
Jika berada di luar bangunan atau
area terbuka maka hindari dari bangunan yang ada di sekitar seperti gedung,
tiang listrik, pohon, dll.
Yang juga tidak kalah penting
yaitu jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan YME demi keamanan
dan keselamatan kita semuanya.
(fpk)