Foto: Gulf News
Teknologi.id – Berbagai negara sedang mencoba mengkombinasikan
vaksin Covid-19 untuk menjadi suntikan ketiga.
Di Indonesia juga melakukan hal
yang sama, tenaga kesehatan direncanakan mendapatkan suntikan ketiga dari
Moderna, setelah dua suntikan sebelumnya dari Sinovac.
Namun hingga sekarang belum ada
bukti soal keefektifan suntikan ketiga diberikan dengan jenis vaksin yang sama.
Hal ini disebutkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Reviono.
Reviono mengatakan memang suntikan ketiga dengan vaksin berbeda diperbolehkan. Namun perlu menunggu penelitian untuk melihat keefektifannya.
Baca juga: Bukan China, Pasien Covid-19 Pertama dari Negara ini?
"Sudah ada dari booster yang
(vaksin) kedua membuat suatu respon imun yang baik. Ketiga diperbolehkan oleh
vaksin yg berbeda,”
“Tapi apakah efektif yang sama
atau belum, perlu laporan resmi penelitian mungkin," kata Reviono dalam
Webinar Kadin Lawan Pandemi Covid-19, dikutip dari CNBC Indonesia Kamis (15/7/2021).
Guru Besar Fakultas Kedokteran
UI, Tjandra Yoga Aditama mengatakan untuk bukti ilmiah belum ada.
Sementara itu dia menyebutkan ada
sejumlah pendapat soal mencampur vaksin, misalnya pada vaksin pertama dan kedua
dapat mengurangi resiko terkena varian baru seperti Delta.
Menurutnya belum ada bukti jelas soal hal tersebut. "Kalau ada kecenderungan iya. Saya kebetulan anggota dari a location vaccine Covax sudah kami bicarakan, benar enggak bukti ilmiahnya yang mana," kata dia.
Baca juga: 2 Obat Covid-19 yang Dapat Izin BPOM, ini Harganya
Lalu mengenai dosis ketiga, yang
sudah ada penelitian nya adalah tiga kali vaksin menggunakan jenis yang sama.
Penelitian itu menggunakan Pfizer dan Moderna pada masing-masing penelitian.
Mengenai booster, Tjandra
mengatakan ada dua dugaan. Pertama pemberian booster akan lebih bagus daripada
yang ketiga.
Berikutnya seperti pertanyaan
yang ada saat ini bagaimana apabila dua vaksin diberikan Sinovac, namun untuk
suntikan ketiga diberikan vaksin yang lain.
Menurutnya ada dugaan bila
dicampur akan menghasilkan lebih bagus. "Dugaan kedua kalau mix and match
lebih bagus, apalagi ketiga RNA," kata Tjandra.
(fpk)