Benarkah bepergian ke luar angkasa dalam periode waktu tertentu dapat menambah tinggi badan? Sebuah penelitian dari Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuktikan bahwa mikrogravitasi di antariksa berpengaruh pada perkembangan tulang belakang manusia.
Adanya tekanan gravitasi Bumi, membuat bantalan tulang belakang yang berada di antara ruas tulang punggung manusia menjadi tidak dapat mengembang. Sementara di antariksa, gravitasi jauh lebih kecil dibanding di Bumi sehingga memungkinkan bantalan tulang belakang menjadi lebih rileks dan akhirnya mengembang.
Hal ini terjadi pada Norishige Kanai, astronaut Jepang yang berangkat ke antariksa pada Desember 2017 lalu untuk misi di Stasiun Luar Angkasa (International Space Station/ ISS). Kanai mengungkapkan bahwa tinggi badannya tumbuh 2 cm hanya dalam tiga pekan.
Seorang ilmuwan Nasa dalam penelitiannya pun akhirnya mengonfirmasi bahwa tinggi badan astronaut bisa bertambah hingga 5 cm selama di antariksa. Kendati demikian, mereka masih mencari informasi tambahan mengenai hal tersebut.