Video diatas menjelaskan tentang menjelaskan tentang proses manufaktur robot android yang memiliki tujuan untuk melayani manusia, mulai dari menjadi asisten rumah tangga sampai menjadi pasangan untuk kebutuhan biologis manusia. Secara proses manufaktur semua desain dan prosedur penciptaan kara direncanakan sedemikian rupa sehingga semua hasil ciptaan sesuai dengan template yang diinginkan dan tidak memiliki kecenderungan untuk melawan dan berpikir seolah sebagai manusia.
Namun dalam video tersebut ada semacam kesalahan dalam penciptaan android berjenis kelamin wanita karena dalam proses quality control dan interview android tersebut malah menanyakan balik eksistensinya dan mampu berpikir diluar prosedur dan template yang diberikan pada proses manufaktur produk android yang sama.
Hal tersebut mirip dengan fitrah manusia yang memiliki pandangan dan pemikiran kritis akan hal disekelilingnya dan dipegaruhi emosi tentang rasa takut, cinta dan banyak lainnya.
Proses berpikir kreatif inilah yang membedakan antara insan manusia dan android atau bisa kita bilang mesin. Mesin mematuhi semua intruksi khusus dalam mengerjakan pekerjaan, sedangkan manusia memiliki akal, emosi dan dibantu proses komunikasi untuk menciptakan hal yang belum pernah diciptakan sebelumnya.Akankah manusia digantikan oleh android/robot dalam waktu dekat ini ? untuk sementara pekerjaan yang membutuhkan empati dan proses komunikasi manusia seperti panggung politik dan jasa layanan pelangan mungkin belum,
namun untuk kedepannya manusia harus memiliki diferensiasi selain keahlian teknis contohnya kreativitas dan cognitive flexibility. Seperti yang dijelaskan dalam artikel ini.