Foto: Cermati
Teknologi.id – Belum lama ini, penyedia layanan cloud storage, pCloud, merilis hasil riset terkait aplikasi yang paling banyak melacak dan membagikan data penggunanya.
Dari riset berjudul "The most invasive apps: which apps are sharing your personal data?", pCloud membuat daftar 20 aplikasi yang paling banyak melacak dan membagikan data penggunanya.
Dari daftar tersebut, diketahui Instagram menjadi aplikasi yang paling invasif, karena melacak dan membagikan data pengguna paling banyak, yakni 62 persen data penggunanya.
Selain itu, Instagram diketahui membagikan 79 persen data pengguna yang dikumpulkannya kepada pihak ketiga.
Baca juga: WhatsApp Ubah Kebijakan Privasi Pengguna pada 15 Mei 2021
Kesimpulan ini didapatkan setelah pCloud menganalisis label privasi "nutrition labels" yang diluncurkan Apple melalui pembaruan iOS 14.
Label privasi yang tersedia di halaman aplikasi App Store ini berisi informasi tentang jenis data pengguna apa saja yang diambil oleh aplikasi beserta tujuan penggunaannya.
Menurut label privasi aplikasi tersebut, Instagram mengumpulkan berbagai jenis data pengguna untuk tujuan yang beragam.
Di antaranya, sosial media tersebut mengumpulkan jenis data seperti info kontak (alamat, alamat e-mail, nama, dan nomor telepon), pengenal (ID pengguna, dan ID perangkat), beserta data lainnya untuk melacak pengguna di seluruh aplikasi dan situsnya.
Instagram juga mengumpulkan data riwayat pembelian, informasi finansial, lokasi, info kontak, riwayat penelusuran, hingga konten pengguna untuk keperluan iklan pihak ketiga.
Tidak hanya itu, Instagram juga menggunakan data yang dikumpulkannya untuk tujuan analitik, iklan atau tujuan pemasaran pengembang, hingga personalisasi produk.
Baca juga: Data 267 Juta Akun Facebook Berisikan Nama dan Nomor Ponsel Bocor di Internet
"Pantas saja, ada begitu banyak konten yang dipromosikan di feed pengguna," tulis pCloud dalam blog resminya.
"Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan, ini mengkhawatirkan bahwa Instagram merupakan pusat berbagi data pengguna dalam jumlah yang begitu besar," lanjut pCloud.
Perusahaan induk Instagram, yaitu Facebook dalam riset tersebut berada di posisi kedua, sebagai aplikasi yang paling invasif karena melacak 55 persen data penggunanya.
Jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini juga diketahui membagikan 57 persen data pengguna yang dikumpulkannya kepada pihak ketiga.
Berikut daftar 20 aplikasi yang paling banyak melacak data penggunanya alias paling invasif versi pCLoud.
Foto: Kompas
Aplikasi paling aman
Foto: Kompas
Baca juga: Ternyata Penyedia Layanan Dapat Mengumpulkan Data Pengguna
Meskipun begitu, pCloud mencatat masih ada aplikasi yang "aman" karena minim mengumpulkan, melacak, dan membagikan data penggunanya.
Berdasarkan label privasi aplikasi, pCLoud melaporkan bahwa aplikasi populer seperti Signal, Clubhouse, Netflix, Telegram, hingga Skype, dan Zoom ternyata sama sekali tidak melacak data pribadi penggunanya.
Menurut Ivan Dimitrov, manajer digital marketing manajer di pCloud, informasi yang disampaikan aplikasi kepada pihak ketiga ini biasanya digunakan untuk meningkatkan layanan di aplikasi mereka.
Namun, ia tak memungkiri bahwa sebagian besar aplikasi juga berbagi data pengguna dengan pihak lain, untuk meraup keuntungan perusahaan.
"Mengambil keuntungan dari berbagi informasi pribadi pengguna dengan pihak ketiga menjadi semakin baik dalam praktik online modern," lanjut Dimitrov, dihimpun KompasTekno dari Forbes, hari Senin 08 Maret 2021.
pCloud juga mengungkapkan bahwa Instagram dan Facebook menggunakan 86 persen data penggunanya untuk menjual produk-produk yang berkaitan dengan perusahaannya.
(fpk)