Teknologi.id - Lagi, aplikasi-aplikasi berbahaya mengandung malware jahat tak hentinya bermunculan di Google Play Store.
Berdasarkan laporan terbaru dari VPN Pro, terdapat 24 aplikasi berbahaya mengandung malware di Google Play Store dengan total 382 juta kali unduhan.
Adalah perusahaan Tiongkok bernama Shenzhen Hawk yang tampaknya telah meluncurkan seluruh aplikasi tersebut meskipun bersembunyi di balik beberapa nama pengembang berbeda untuk mengaburkan motif jahatnya.
Baca juga: Pakai 99 Ponsel, Pria Ini Berhasil Bikin Kemacetan Palsu di Google Maps
Berikut ini adalah daftar lengkap seluruh 24 aplikasi berbahaya tersebut:
1. Sound Recorder (diunduh 100 juta kali)
2. Super Cleaner (diunduh 100 juta kali)
3. Virus Cleaner 2019 (diunduh 100 juta kali)
4. File Manager (diunduh 50 juta kali)
5. Joy Launcher (diunduh 10 juta kali)
6. Turbo Browser (diunduh 10 juta kali)
7. Weather Forecast (diunduh 10 juta kali)
8. Candy Selfie Camera (diunduh 10 juta kali)
9. Hi VPN, Free VPN (diunduh 10 juta kali)
10. Candy Gallery (10 juta kali unduh)
11. Calendar Lite (diunduh 5 juta kali)
12. Super Battery (diunduh 5 juta kali)
13. Hi Security 2019 (diunduh 5 juta kali
14. Net Master (diunduh 5 juta kali)
15. Puzzle Box (diunduh 1 juta kali)
16. Private Browser (diunduh 500 ribu kali)
17. Hi VPN Pro (diunduh 500 ribu kali)
18. World Zoo (diunduh 100 ribu kali)
19. World Crossy! (diunduh 100 ribu kali)
20. Soccer Pinball (diunduh 10 ribu kali)
21. Dig it (diunduh 10 ribu kali)
22. Laser Break (diunduh 10 ribu kali)
23. Music Roam (diunduh 1.000 kali)
24. Word Crush (diunduh 50 kali).
Baca juga: Gerai Resmi Apple di Indonesia Pangkas Harga iPhone 7 Plus
Aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut diketahui meminta izin spesifik di luar fungsi yang sebagaimana mestinya.
Misalnya, ada aplikasi antivirus yang malah meminta izin pemakaian kamera. Ada juga beberapa aplikasi yang meminta izin ke daftar kontak, yang memungkinkannya melakukan panggilan dari ponsel pengguna.
Selain itu total 15 dari 24 aplikasi juga meminta akses lokasi serta membaca data dari penyimpanan eksternal pengguna.
"Sekali diinstal, aplikasi-aplikasi ini bisa berkomunikasi dengan server eksternal yang dikontrol oleh pengembang mereka," demikian menurut laporan tersebut.
Baca juga: Keamanan Meningkat, Kini Ponsel Android Lebih Sulit Dibobol daripada iPhone
Dengan adanya ijin akses detail lokasi pengguna, risiko terendah adalah mendorong iklan tertarget dari server pengiklan yang berpusat di Tiongkok.
Google sendiri menyatakan telah menghapus 24 aplikasi berbahaya tersebut dari Play Store. Namun, pengguna yang masih memiliki aplikasi tersebut di ponsel mereka diharuskan menghapusnya secara manual agar menghindarkan dari resiko yang tidak diinginkan.
(dwk)