Teknologi.id - Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan program "giveaway" besar-besaran dengan total hadiah Rp 15 miliar (1 juta dolar AS) setiap harinya. Program ini berlangsung hingga pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) pada 5 November 2024. Melalui langkah ini, Musk menarik perhatian publik di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat. Namun, apa sebenarnya alasan di balik giveaway ini? Apa saja syarat dan ketentuan yang berlaku?
Baca juga: Elon Musk Luncurkan Inovasi Blindsight, Harapan Baru bagi Tunanetra
Alasan Elon Musk Melakukan Giveaway
Alasan utama Elon Musk meluncurkan program giveaway ini
adalah untuk mendukung petisi terkait undang-undang yang melindungi hak warga
Amerika Serikat, khususnya hak kebebasan berpendapat (First Amendment) dan hak
membawa senjata (Second Amendment). Musk bekerja sama dengan America PAC, tim
pemenangan Donald Trump, untuk menyebarkan petisi tersebut di situs resmi
mereka, petition.theamericapac.org.
Meski petisi ini didukung oleh tim Trump, Musk menegaskan
bahwa program giveaway tersebut tidak mengharuskan peserta untuk memilih atau
mendukung salah satu calon dalam Pilpres AS 2024. Sebaliknya, petisi itu hanya
bertujuan menggalang dukungan terhadap hak-hak dasar warga AS.
Cara dan Syarat Mengikuti Giveaway Elon Musk
Untuk mengikuti giveaway Elon Musk, warga Amerika Serikat
hanya perlu mengisi petisi yang tersedia di situs America PAC. Setiap
harinya, hingga 5 November 2024, tim pemenangan Trump akan memilih secara acak
satu pemenang yang berhak menerima hadiah 1 juta dolar AS (sekitar Rp 15
miliar).
Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
- Warga Negara AS: Hanya warga negara Amerika Serikat yang berdomisili di negara bagian Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin yang dapat ikut serta. Negara bagian ini dianggap sebagai wilayah kunci dalam Pilpres AS.
- Tanda Tangan Petisi: Peserta harus menandatangani petisi yang ada di situs America PAC. Petisi ini berisi dukungan terhadap First Amendment dan Second Amendment, yang dianggap penting untuk melindungi kebebasan berpendapat dan hak individu.
- Pendaftaran Pemilih: Peserta harus terdaftar sebagai pemilih dalam Pilpres AS 2024 agar memenuhi syarat untuk mengikuti giveaway.
- Satu Pemenang per Hari: Giveaway ini berlaku selama 14 hari, dengan satu pemenang yang akan dipilih secara acak setiap hari hingga tanggal 5 November 2024.
Kontroversi di Balik Giveaway Elon Musk
Meski terdengar menarik, program giveaway ini menimbulkan
kontroversi, terutama terkait dengan potensi pelanggaran hukum pemilu AS.
Gubernur Pennsylvania, Josh Saphiro, meminta otoritas terkait untuk menyelidiki
metode giveaway ini, karena dianggap bisa memengaruhi hasil pemilihan secara
tidak adil.
Beberapa ahli hukum juga mengkritik langkah ini. Profesor
hukum dari George Washington University menyebut metode yang digunakan oleh
Musk bisa melanggar aturan Pilpres AS. Dalam kasus ini, baik pemberi maupun
penerima uang giveaway bisa dikenakan denda hingga 10.000 dolar AS (sekitar Rp
155 juta) atau hukuman penjara maksimal lima tahun. Meski demikian, mantan
Ketua Komisi Pilpres AS, Brad Smith, membela langkah Musk dan menyatakan bahwa
program ini tidak melanggar aturan Pilpres, selama tidak secara langsung
mempengaruhi pilihan pemilih.
Pandangan Ahli Tentang Program Giveaway Elon Musk
Banyak pihak yang memiliki pandangan berbeda tentang
legalitas giveaway ini. Brad Smith berpendapat bahwa Musk tidak menyuruh warga
AS untuk memilih calon presiden tertentu, melainkan hanya meminta mereka untuk
mendukung hak-hak dasar warga. Oleh karena itu, ia yakin bahwa program giveaway
ini tidak melanggar aturan.
Sebaliknya, Jeremy Paul, seorang profesor dari Northeastern University School of Law, menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh Musk memanfaatkan celah dalam hukum pemilu. Menurut Paul, strategi Musk dirancang sedemikian rupa agar tidak secara langsung melanggar aturan, namun tetap bisa memengaruhi pemilih secara tidak langsung.
Baca juga: Elon Musk Dijuluki Orang Paling Berbahaya di Bumi Menurut Politikus Skotlandia
Dampak Program Giveaway Terhadap Pilpres AS
Program giveaway yang diinisiasi oleh Elon Musk ini
dipandang sebagai langkah yang cukup kontroversial dan berpotensi memengaruhi
hasil Pilpres AS, terutama di negara-negara bagian kunci seperti Pennsylvania.
Banyak pengamat politik berpendapat bahwa Pennsylvania akan memainkan peran
penting dalam menentukan hasil Pilpres AS 2024, sebagaimana yang terjadi dalam
pemilu-pemilu sebelumnya.
Pada Pilpres 5 November 2024, Donald Trump akan berhadapan
dengan Wakil Presiden AS saat ini, Kamala Harris, dari Partai Demokrat. Kedua
kandidat ini berusaha mendapatkan dukungan dari negara bagian yang menjadi
medan pertempuran utama dalam pemilihan.
Program giveaway Elon Musk sebesar Rp 15 miliar setiap hari
hingga Pilpres AS 2024 tentu menarik perhatian, namun juga menimbulkan sejumlah
kontroversi terkait legalitasnya. Sementara bagi beberapa orang ini mungkin
dianggap sebagai cara cerdas untuk mempromosikan hak-hak warga AS, yang lain
melihatnya sebagai potensi pelanggaran hukum yang bisa memengaruhi hasil
Pilpres secara tidak adil.
Bagi warga Amerika Serikat yang memenuhi syarat, kesempatan
untuk memenangkan Rp 15 miliar setiap hari mungkin terlalu menggoda untuk
dilewatkan. Namun, penting untuk diingat bahwa program ini terus dipantau oleh
otoritas terkait dan bisa saja mendapatkan tindakan hukum di masa mendatang.
Mau ikut serta? Simak persyaratannya dengan seksama, dan
perhatikan segala potensi dampak yang mungkin muncul dari lang kah
kontroversial ini.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google
News
(emh)